JAKARTA, REQnews - Penyidik Direktorat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa delapan orang saksi terkait dugaan korupsi timah pada Selasa 25 Februari 2025. "Adapun delapan orang saksi tersebut diperiksa terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam Tata Niaga Komoditas Timah di Wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022 atas nama tersangka Korporasi CV VIP dan kawan-kawan," kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar dalam keterangannya pada Rabu 26 Februari 2025.&nbsp; &nbsp; Adapun para saksi yang diperiksa yaitu ada MWN selaku Finance/Keuangan PT Bangka Serumpun, AH selaku Pegawai Negeri Sipil yang juga Inspektur Tambang sejak tahun 2020 sampai dengan saat ini.&nbsp; "DHS selaku Inspektur Tambang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bangka Belitung, FT selaku Kepala Gudang Timah PT. Bangka Serumpon, SA selaku KTT PT Bangka Serumpon," katanya.&nbsp; Kemudian, ada MY selaku Kepala Gudang Timah PT Bangka Serumpon, SFY selaku Kepala Produksi PT Bangka Serumpon dan AS selaku KTT PT Bangka Serumpon.&nbsp; Meskipun demikian, Harli tak menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil pemeriksaan terhadap saksi. Menurutnya, pemeriksaan dilakukan untuk melengkapi pemberkasan kasus tersebut.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; "Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," ujarnya.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan lima korporasi sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah di IUP PT Timah Tbk. (TINS) periode 2015-2022.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Lima korporasi tersebut yaitu ada PT Refined Bangka Tin (RBT), PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), PT Stanindo Inti Perkasa (SIP), PT Tinindo Inter Nusa (TIN) dan CV Venus Inti Perkasa (VIP).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Penyidik Jampidsus Kejagung juga telah memutuskan pembebanan uang kerugian negara kepada lima tersangka korporasi tersebut.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Rinciannya yaitu dengan kerugian lingkungan hidup Rp271 triliun harus ditanggung PT RBT sebesar Rp38 triliun, PT SB Rp23 triliun, PT SIP Rp24 triliun, PT TIN Rp23 triliun, dan PT VIP Rp42 triliun dengan jumlah total sekitar Rp152 triliun.&nbsp; &nbsp; Sementara itu, pihak yang harus bertanggung jawab atas sisa kerugian kerusakan lingkungan hidup sebesar Rp119 triliun masih dihitung oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).&nbsp;

Inspektur Tambang Dinas ESDM Babel dan 7 Lainnya Diperiksa Jadi Saksi Dugaan Korupsi Timah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi