JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Tinggi Jakarta menangkap oknum jaksa bernama Azam Akhmad Akhsya terkait dengan kasus dugaan suap dan gratifikasi karena menilap sebagian aset hasil sitaan di kasus robot trading Fahrenheit.&nbsp; Kepala Kejaksaan Tinggi Jakarta, Patris Yusrian Jaya menjelaskan bahwa penilapan aset sitaan itu dilakukan pelaku Azam dilakukan ketika hendak mengeksekusi barang bukti senilai Rp61,4 miliar.&nbsp; Ia menyebut bahwa barang bukti yang disita seharusnya diserahkan seluruhkan kepada para korban penipuan investasi robot trading Fahrenheit. Namun, oleh Azam tidak dilakukan dan terbujuk rayuan pengacara korban berinisial BG dan OS.&nbsp; "Satu orang oknum Jaksa inisial AZ telah ditetapkan sebagai tersangka," kata&nbsp; Patris dalam keterangannya dikutip pada Jumat 28 Februari 2025.&nbsp; Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa proses pengembalian sitaan kepada korban itu dilakukan sebanyak dua kali melalui masing-masing kuasa hukum yaitu BG dan OS.&nbsp; Menurutnya, dari total aset senilai Rp61,4 miliar yang disita, jumlah yang dikembalikan kepada korban hanya sebesar Rp38,2 miliar.&nbsp; Sementara sisanya yaitu Rp23,2 miliar dinikmati oleh Azam bersama kuasa hukum korban BG dan OS. Rinciannya yakni Azam sebesar Rp11,5 miliar dan pengacara OS sebesar Rp8,5 miliar dan pengacara BG sebesar Rp3 miliar.&nbsp; "Atas bujuk rayu Kuasa Hukum korban yaitu BG dan OS, sebagian diantaranya senilai Rp11,5 miliar diberikan kepada oknum Jaksa inisial AZ," kata dia.&nbsp; Atas perbuatannya, Patris menyebut Azam yang saat ini menjabat sebagai Kasi Intel Kejaksaan Negeri Landak Kalimantan Barat telah ditangkap dan ditempatkan di Rutan Salemba cabang Kejagung.&nbsp; "Tersangka oknum Jaksa AZ telah ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari kedepan," jelasnya.&nbsp; Patris menyebut bahwa selain Azam, kuasa hukum BG juga telah diperiksa dan telah ditetapkan sebagai tersangka kedua terhitung sejak Kamis 27 Februari 2025.&nbsp; "Sementara itu, OS selaku Kuasa Hukum Korban belum memenuhi panggilan. Untuk itu Kuasa Hukum Korban dihimbau agar kooperatif menjalani proses hukum," ujarnya.&nbsp; Atas perbuatannya, Azam dijerat dengan Pasal 5 ayat (2), Pasal 11, Pasal 12 Huruf e, Pasal 12B Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Kejaksaan Tangkap Oknum JPU yang Tilap Aset Sitaan Kasus Robot Trading Fahrenheit

Berita Terkait

Berita Rekomendasi