ABU DHABI, REQNews - Dewan Fatwa<a href="https://www.reqnews.com/read/news/77766/warga-ri-punya-kesempatan-jadi-imam-masjid-di-uni-emirat-arab-ini-syarat-seleksinya"> Uni Emirat Arab</a> (UEA), melakukan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/16880/hari-ini-sidang-isbat-1-syawal-digelar-berikut-titik-pemantauan-hilalnya">pengamatan hilal</a> untuk menentukan 1 Ramadhan 1446 H menggunakan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84608/rusia-bombardir-ukraina-dengan-267-drone-mamatikan">drone</a> berteknologi keceradasan buatan (AI) pada Jumat 28 Februari 2025.Penggunaan drone berteknologi Al ini menjadikan UEA negara pertama di dunia yang menggunakan teknologi secanggih itu dalam pengamatan bulan.Dewan Fatwa, seperti dikutip dari kantor berita WAM, menegaskan penggunaan drone berteknologi AI ini memperluas konsep pengamatan visual langsung.Namun, UEA memastikan tetap berpegangan pada metode syariat dalam menentukan penampakan hilal, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW."Jangan berpuasa kecuali jika kamu melihat bulan (Ramadhan), dan jangan tinggalkan puasa sampai kamu melihat bulan (Syawal), tetapi jika langit mendung (jika kamu tidak dapat melihatnya), maka lakukanlah perkiraan."Meski menggunakan drone, UEA tetap melakukan pengamatan hilal secara tradisional, termasuk menggunakan teropong di observatorium astronomi yang canggih.Pengamatan yang direkam pada pukul 14.00 dan 18.27 waktu setempat, posisi hilal awalnya terlihat 5 derajat, kemudian bergerak ke posisi 6,9 ​​derajat saat matahari terbenam, sekaligus menandakan dimulainya bulan suci Ramadhan.Diketahui, UEA menetapkan 1 Ramadhan pada Sabtu 1 Maret 2025.&nbsp; &nbsp;

Canggih! Pertama di Dunia, Uni Emirat Arab Pantau Hilal Pakai Drone Berteknologi AI

Berita Terkait

Berita Rekomendasi