TEL AVIV, REQnews - Usulan yang diajukan oleh milisi <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84762/hamas-sebut-ide-perpanjangan-gencatan-senjata-fase-i-sebagai-akalakalan-israel">Hamas</a> Palestina terkait gencatan senjata permanen ditolak oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.&nbsp;Melansir Al Jazeera, ia menyatakan bahwa dirinya telah menolak proposal Hamas karena usulan yang diajukan tidak bisa diterima. Hal ini diungkapkan pada Minggu 2 Maret 2025.&nbsp;"[Hamas] meletakkan posisi untuk gencatan senjata permanen yang sama sekali tidak dapat diterima," kata Netanyahu.&nbsp;Netanyahu pun memperingatkan langkah lebih lanjut bisa dilakukan Hamas apabila terus memberikan perlawanan.&nbsp;"Israel tahu bahwa Amerika dan Presiden [AS Donald] Trump mendukung kita," katanya.&nbsp;Melansir Anadolu Agency, Israel disebut menerima usulan dari utusan Trump untuk menuju ke timur Tengah, Steve Witkoff, untuk memperpanjang gencatan senjata sementara selama 50 hari.&nbsp;Adapun kesepakatan menyebutkan bahwa fase pertama gencatan senjata yang dijalani Israel dan Hamas yaitu hanya berlangsung selama 42 hari. Diketahui jika fase pertama yang berlaku sejak 19 Januari resmi berakhir pada Minggu 2 Maret 2025.&nbsp;Sementara itu fase kedua gencatan senjata Hamas-Israel mencakup kesepakatan soal gencatan senjata permanen.&nbsp;&nbsp;

Netanyahu Beraksi! Kali Ini Tolak Usulan Gencatan Senjata Permanen Hamas

Berita Terkait

Berita Rekomendasi