MUNA, REQnews - Motif warga menyembelih <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84468/australia-suntik-mati-90-paus-pembunuh-palsu-yang-terdampar-massal-di-pantai-terpencil">lumba-lumba</a> di Kabupaten Muna tengah diselidiki oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KKP melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja Kendari dan pihak lainnya mendalami motif tersebut.&nbsp;"Saat ini, tim BPSPL Makassar bersama penyuluh perikanan dan aparat penegak hukum, termasuk Babinsa setempat, masih melakukan pendalaman terhadap kasus ini, termasuk menelusuri motif serta bentuk pemanfaatan yang dilakukan oleh terduga pelaku," kata Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Doni Ismanto Darwin, Sabtu 8 Maret 2025.&nbsp;BPSPL Makassar sudah memantau dan menelusuri informasi tersebut sejak Jumat 7 Maret 2025.&nbsp;"Dari hasil verifikasi di lapangan, kejadian tersebut benar adanya," kata Doni.&nbsp;Adapun terduga pelaku ternyata bukan salah satu anggota kelompok nelayan di Desa Komba-Komba, Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna.&nbsp;Melihat kondisi ini, Doni melalui BPSPL Makassar terus berkoordinasi dengan penyuluh perikanan dan aparat setempat untuk menangani hal ini.&nbsp;"Selain itu, akan dilakukan sosialisasi kepada terduga pelaku serta langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," katanya.&nbsp;Diketahui jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yang diperbarui melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024, lumba-lumba termasuk satwa yang dilindungi.&nbsp;Maka pemanfaatan lumba-lumba dari alam tanpa izin dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap regulasi tersebut.&nbsp;Rangkaian dari penyelidikan ini karena awalnya seorang nelayan di Desa Komba-Komba Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna diduga menyembelih seekor lumba-lumba hasil tangkapannya.&nbsp;

Warga di Muna Sembelih Lumba-lumba, KKP Langsung Selidiki dan Temukan Hal Ini

Berita Terkait

Berita Rekomendasi