Manila, REQNews.com -- <a href="https://www.manilatimes.net/2025/03/12/news/duterte-flown-to-icc-for-trial/2071126">Mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte</a>, Selasa 11 Maret malam, diterbangkan ke markas besar Pengailan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, dari Pangkalan Udara Villamor.Di Manila, Sara Duterte -- putri Rodrigo Duterte dan Wapres Filipina -- mencak-mencak dan mengecam pemerintah Presiden Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr atas penangkapan sang ayah."Hari ini pemerintah kita menyerahkan seorang warga negara -- bahkan mantan presiden -- kepada kekuatan asing," kata Sara Duterte."Sejak ayah saya ditangkap pagi ini, belum sekali pun dibawa ke otoritas peradilan yang kompeten untuk menegaskan hak-haknya dan untuk mengizinkannya memanfaatkan keringanan yang diberikan hukum," lanjut Sara Duterte.Penangkapan Duterte terjadi setelah ICC mengeluarkan surat perintah atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan. Tuduhan ini berkaitan dengan perang melawan narkoba yang menyebabkan eksekusi di luar hukum.Sejak menjadi walikota Davao City, Duterte memperlihatkan sikap kerasnya membasmi perdagangan narkoba. Saat mencalonkan diri sebagai presiden, isu kampanye yang dilontarkan adalah memerangi bandar narkoba.Sejak hari pertama menjadi presiden di tahun 2016, Duterte mewujudkan janji kampanyenya. Manila, dan sejumlah kota lainnya, berdarah. Penggrebekan bandar narkoba selalu diwarnai eksekusi di tempat.Muncul kecaman dari dalam dan luar negeri. Keluarga korban pereang narkoba berdemo menuntut keadilan. Di luar negeri, ICC menyoroti kasus ini. ICC meluncurkan penyelidikan. Duterte merespon dengan mengeluarkan Filipina dari keanggotaan ICC. Keamanan DitingkatkanKeluaga Duterte memiliki pengaruh kuat, terutama di Davao City dan sejumlah propinsi di Mindanao. Pemerintah Filipina mengantisipasi kemungkinan pendukung Duterte mengamu dengan meningkatkan keamanan di tempat tinggal mantan presiden itu di Manila dan Davao City.Sejauh ini, pendukung Duterte di Davao City hanya berkumpul di depan dan menggelar aksi protes atas penangkapan itu. Menurut pendukung Duterte, penangkapan itu bermotif politik.Duterte dipastikan akan menghadapi dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan di luar hukum. Selama perang melawan bandar narkoba, menurut ICC, puluhan ribu orang menjadi korban. Kebanyakan korban adalah orang miskin, dan sering tanpa bukti kepemilikan narkobaArtinya, perang melawan narkoba Duterte tidak pernah menangkap gembong atau mafia obat bius, tapi hanya menyasar pengecer kelas teri. &nbsp;

Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Diterbangkan ke Markas Pengadilan Kriminal Internasional

Berita Terkait

Berita Rekomendasi