WASHINGTON, REQnews - Larangan perjalanan dan pembatasan visa bagi warga dari sejumlah negara Muslim diberlakukan oleh pemerintahan Amerika Serikat (AS) era Donald<a href="https://www.reqnews.com/read/news/84915/trump-mengaku-lebih-percaya-putin-alasannya-mengejutkan"> Trump.</a>&nbsp;"[Perintah eksekutif ini untuk melindungi warga AS dari] orang asing yang bermaksud melakukan serangan teroris, mengancam keamanan nasional, menganut ideologi kebencian, atau mengeksploitasi undang-undang imigrasi untuk tujuan jahat," demikian draf itu, dikutip USA Today, Senin 10 Maret 2025.&nbsp;Adapun perintah tersebut memberi batas waktu 60 hari sejak dikeluarkan bagi Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Jaksa Agung Oam Bondi, dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, serta Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard untuk mengidentifikasi negara-negara dan memberlakukan larangan tersebut.&nbsp;Sementara itu Trump dana memberikan kode daftar merah untuk negara Muslim atau mayoritas Muslim yang dilarang masuk.&nbsp;Beberapa negara Muslim yang berpotensi terdampak yaitu:&nbsp;Pertama adalah Iran. Negara ini merupakan musuh bebuyutan Amerika bahkan Trump juga terus menekan negara ini untuk membatas program nuklir mereka.&nbsp;Kedua yaitu Suriah, negara ini sedang bergejolak dan saat ini telah dikuasai oleh milisi yang menggulingkan Assad yaitu Hayat Tahrir Al Sham.&nbsp;Ketiga yaitu Yaman. Negara in dikuasai milisi Houthi yang berkonflik dengan AS. Keempat yakni Sudan, negara ini masuk daftar merah AS. Populasi Muslim di negara ini mencapai 91 persen, dan disusul Kristiani 5,4 persen.Terakhir ada negara Afghanistan dan Somalia.&nbsp;

Catat Nih, Berikut Daftar Negara Muslim yang Dibatasi Pemerintah Trump Masuk AS

Berita Terkait

Berita Rekomendasi