JAKARTA, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menyita enam mobil mewah hingga 14 sertifikat tanah milik bandar narkoba Direktur Klub Persiba Balikpapan Catur Adi.&nbsp; Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan bahwa pihaknya menyita satu unit mobil Ford Mustang, satu unit mobil Toyota Alphard, satu unit mobil sedan Lexsus.&nbsp; "Disita satu unit mobil Honda Civic, satu unit mobil Honda Freed, satu unit sepeda motor Royal Alloy, 14 sertifikat tanah, dan bangunan," kata Mukti kepada wartawan dikutip pada Minggu 16 Maret 2025.&nbsp; Jenderal bintang satu Polri itu menjelaskan bahwa Catur menjadikan bangunan tersebut sebagai usaha restoran dan kos-kosan.&nbsp; "Juga digunakan untuk usaha Resto Raja Lalapan 2 cabang, yaitu di Jl MT Haryono dan cabang Jl Rampak Balikpapan, kemudian rumah rumah kos di Jl Ahmad Yani Gang Masyarakat,&nbsp; Samarinda," katanya.&nbsp; Selain itu, pihaknya juga mendapati bahwa Catur Adi yang merupakan bandar narkoba terbesar di Kalimantan Timur itu juga menjadi salah satu pemegang saham di PT. Malang Indah Perkasa.&nbsp; "PT. Malang Indah Perkasa dimana yang bersangkutan sebagai salah satu pemegang saham dimana pada prakteknya melaksanakan pekerjaan wakil Direktur, Direkturnya H.Dimas/ M.Kamedi," katanya.&nbsp; Mukti mengatakan bahwa dalam waktu dua tahun, perputaran uang kasus narkoba Catur Adi mencapai Rp241 miliar. Menurutnya, hal itu diketahui setelah penyidik menyita sejumlah rekening milik Catur dan kaki tangannya.&nbsp; "Rekening CAP dan beberapa rekening atas nama orang lain yang dikuasai CAP telah diblokir dan disita. Perputaran uang dalam 2 tahun terakhir pada rekening itu Rp241 miliar," kata Mukti.&nbsp; Diketahui, Bareskrim Polri sebelumnya mengungkap kasus peredaran narkoba di Lapas Klas IIA Balikpapan. Pengungkapan tersebut dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi dari Kalapas Klas IIA Balikpapan terkait indikasi peredaran narkoba jenis sabu.&nbsp;&nbsp; Polda Kalimantan Timur bersama pihak Lapas kemudian melakukan razia pada 27 Februari 2025. Hasilnya, didapati peredaran narkotika sebanyak 3 kilogram sabu di dalam lapas. Namun, narkotika jenis sabu itu sudah terjual dan dikonsumsi oleh para napi dan hanya tersisa 69 gram.&nbsp;&nbsp; Dari hasil penggeledahan itu, polisi berhasil menemukan sembilan tersangka yang merupakan kaki tangan Catur di dalam lapas. Para tersangka tersebut yaitu ada E sebagai pengendali di dalam Lapas, lalu S, J, S, A, A, B, F, dan E sebagai penjual di Lapas.&nbsp;&nbsp; Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka E selaku pengendali Lapas menyetorkan uang hasil penjualan kepada sosok D. Kemudian, uang dari pelaku D itu dikirim kepada rekening milik tersangka R dan K yang dikuasai oleh Catur.&nbsp;&nbsp; Pengendali kemudian mentransfer uangnya kepada rekening D. Namun, saat ini pihak kepolisian masih mendalami sosok D. Lalu, dari pelaku D disalurkan kepada tersangka K dan R.&nbsp;&nbsp; Sementara itu, Catur menguasai rekening K dan R. Sehingga, polisi menduga kuat Catur bandar barang haram di wilayah Kalimantan Timur.

Bareskrim Sita Enam Mobil Mewah hingga 14 sertifikat Tanah Milik Bandar Narkoba Catur Adi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi