TEHERAN, REQNews - <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84821/terlibat-skandal-korupsi-dua-mantan-menteri-iran-dijatuhi-hukuman-penjara">Iran </a>telah mengecam ancaman Presiden AS <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84258/27-kelompok-keagamaan-di-as-gugat-presiden-donald-trump">Donald Trump</a> untuk melancarkan serangan militer terhadap negara itu.Iran memperingatkan Washington tentang konsekuensi dari setiap <a href="https://www.reqnews.com/read/news/77452/jalin-kerjasama-rusia-dan-korea-utara-sepakat-saling-bantu-bila-terjadi-agresi">agresi </a>yang akan dilakukan AS.Sebelumnya, Trump pada Minggu 30 Maret 2025 bahwa dia akan memerintahkan serangan militer terhadap Iran jika Teheran tidak membuat kesepakatan baru dengan Washington mengenai program nuklirnya."Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pengeboman," katanya dalam sebuah wawancara dengan NBC News dikutip Selasa 1 April 2025.Dalam sebuah posting di X pada Senin 31 Maret 2025, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baqaei mengecam komentar Trump sebagai "penghinaan yang mengejutkan" terhadap perdamaian dan keamanan internasional."Ancaman terbuka 'pengeboman' oleh Kepala Negara terhadap Iran melanggar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mengkhianati Pengamanan di bawah IAEA. Kekerasan melahirkan kekerasan, perdamaian melahirkan perdamaian. AS dapat memilih jalannya dan (menghadapi) konsekuensi," tulis Baqaei.Sebelumnya, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei memperingatkan bahwa jika Washington melakukan tindakan permusuhan terhadap Iran "dia pasti akan menerima pukulan berat sebagai balasannya."Trump mengirim surat ke Iran melalui utusan dari Uni Emirat Arab (UAE) pada 12 Maret, meminta agar negosiasi dibuka untuk mencapai kesepakatan.

Donald Trump Beri Ancaman Lancarkan Serangan Militer, Ini Tanggapan Tegas Iran

Berita Terkait

Berita Rekomendasi