JAKARTA, REQNews - &nbsp;Dua hakim di <a href="https://www.reqnews.com/read/news/4778/polisi-periksa-intensif-pengacara-penyerang-hakim-pn-jakarta-pusat">Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat </a>diperiksa Kejaksaan Agung sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap atau gratifikasi terkait dengan putusan lepas (ontslag) perkara korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO)."Yang sedang diperiksa adalah hakim Agam Syarif Baharuddin dan Ali Muhtarom," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) <a href="http://www.reqnews.com/read/news/84725/ahok-mengaku-siap-diperiksa-kejaksaan-agung-di-kasus-korupsi-minyak-mentah">Kejaksaan Agung </a>Harli Siregar saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 13 April 2025.Sebagai informasi, kedua hakim tersebut merupakan hakim anggota dari majelis hakim yang menyidangkan perkara<a href="https://www.reqnews.com/read/news/85803/kasus-suap-seret-ketua-pn-jaksel-jadi-tersangka-kejagung-sita-4-mobil-mewah-dan-uang-dolar"> korupsi CPO </a>di PN Jakarta Pusat.Sementara hakim ketua di perkara tersebut yakni Djuyamto, belum diperiksa.Kapuspenkum Harli mengatakan bahwa Djuyamto, sempat hadir pada Minggu dini hari. Namun, kehadirannya tidak diketahui penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus)."Katanya tadi dini hari sekira pukul 02.00 WIB datang ke kantor, tetapi tidak terinfo kepada penyidik," katanya.Dalam kasus ini, Kejagung menetapkan empat tersangka, yakni MAN (Muhammad Arif Nuryanta) selaku Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. WG (Wahyu Gunawan) selaku panitera muda perdata Pengadilan Negeri Jakarta Utara, MS selaku advokat, AR selaku advokat.Ia mengungkapkan bahwa penyidik menemukan fakta dan alat bukti bahwa MS dan AR selaku advokat memberikan suap dan/atau gratifikasi kepada MAN diduga sebesar Rp60 miliar.Abdul Qohar mengatakan bahwa MAN terlibat saat menjadi Wakil Ketua PN Jakarta Pusat.

Kini Sudah Dua Hakim Diperiksa Terkait Kasus Suap Putusan Bebas Perkara CPO

Berita Terkait

Berita Rekomendasi