LOMBOK, REQnews - Viral di media sosial sebuah serial asal Malaysia “Bidaah’ dengan karakter antagonis bernama Walid, membuka kasus kejahatan di pondok pesantren (ponpes) di Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). AF merupakan ketua yayasan dan pimpinan ponpes diduga <a href="https://www.reqnews.com/read/news/85961/duh-pengajar-pesantren-di-tulungagung-cabuli-12-santri-lakilaki">mencabuli </a>puluhan santriwatinya. Kepolisian pun menangkap AF.&nbsp;"Pelaku (AF) saat ini kami amankan terlebih dahulu, karena menimbang situasi di sana belum kondusif," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, Senin 21 April 2025.Diketahui para korban kebejatan AF ini mulai buka suara karena termotivasi oleh kisah serial ‘Bidaah’ asal Malaysia yang viral di media sosial."Korban ini adalah alumni santriwati pondok yang terinspirasi dari film Bidaah Malaysia. Kemudian, kok di film itu hampir sama dengan pengalamannya di pondok yang dilakukan oleh terduga pelaku ini," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Joko Jumadi, di Mapolresta Mataram, Senin.Status AF disebut masih sebagai terlapor dan kepolisian masih menyelidiki dugaan kekerasan seksual. Diketahui juga bahwa pelecehan terhadi di lokasi yang berbeda-beda.&nbsp;Awalnya korban tidak berani melaporkan hal tersebut namun dengan adanya serial ‘Bidaah’ di media sosial, akhirnya mereka termotivasi melaporkan kekerasan seksual tersebut ke polisi.&nbsp;&nbsp;

Ngeri, Praktik Pencabulan di Ponpes Lombok Terbongkar Usai Korban Tonton Kisah Walid

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi