JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan mengusut sumber uang senilai Rp920 miliar dan 51 kg emas batangan yang disita dari mantan pejabat Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar.&nbsp; Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyidikan terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh Zarof.&nbsp; "Perlu kami sampaikan bahwa sesungguhnya terhadap ZR oleh penyidik pada Jampidsus telah melakukan penyidikan atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU)," kata Harli dalam keterangannya pada Selasa 29 April 2025.&nbsp; Harli menyatakan bahwa penyidik tak tinggal diam dan telah melakukan serangkaian proses penggalian informasi, pendalaman dan pengembangan terhadap dugaan TPPU tersebut.&nbsp; Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk menggali mengenai sumber uang senilai ratusan miliar yang ditemukan di rumah Zarof Ricar. Ia menyebut bahwa penyidik selalu punya strategi dalam mengusut kasus tersebut.&nbsp; "Penyidik selalu punya strategi. Kenapa, karena terhadap perkara ini memang ini kan besar Rp920 miliar tambah plus 51 kilogram emas. Nah pertanyaannya ini dari mana," kata dia.&nbsp; Untuk itu, di samping kasus dugaan suap dan gratifikasi tengah berproses di pengadilan, pihaknya terus mencari asal usul uang ratusan miliar dan emas bayangan milik Zarof.&nbsp; "Makanya terhadap yang bersangkutan dilakukan penyidikan TPPU ya, bahkan ditapkan tersangka, untuk menggali itu lebih jauh," ujarnya.&nbsp; Sebelumnya, Kejagung telah menetapkan Zarof sebagai tersangka dugaan TPPU sejak 10 April 2025 lalu.&nbsp; Diketahui, Zarof awalnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait pengurusan vonis bebas Gregorius Ronald Tannur dalam perkara tewasnya Dini Sera.&nbsp; Kini, Zarof pun telah didakwa menerima gratifikasi Rp 915 miliar dan 51 kg emas selama 10 tahun menjadi pejabat di Mahkamah Agung (MA).

Kejagung Pastikan Usut Sumber Uang Rp920 Miliar dan 51 Kg Emas Milik Zarof Ricar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi