JAKARTA, REQnews - Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) yang juga terdakwa&nbsp;kasus korupsi pengelolaan timah, Suparta meninggal dunia di RSUD Cibinong pada Senin 28 April 2025.&nbsp; "Iya benar, atas nama Suparta, pada hari Senin tanggal 28 April 2025 sekira pukul 18.05 WIB di RSUD Cibinong," kata Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar dalam keterangannya pada Selasa 29 April 2025.&nbsp; Meski demikian, Harli tak menjelaskan lebih jauh mengenai penyebab kematian Suparta. Ia mengatakan Suparta ditahan di Lapas Cibinong.&nbsp; "(Suparta ditahan) Di Lapas Cibinong," ujarnya.&nbsp; Ia menjelaskan bahwa status Suparta saat ini masih sebagai terdakwa, karena mengajukan kasasi atas vonis banding Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta.&nbsp; "Terdakwa karena kasasi," ujarnya.&nbsp; Sebelumnya, Direktur Utama PT Refined Bangka Tin (RBT) sejak 2018, Suparta telah divonis 19 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam kasus korupsi timah. Vonis tersebut juga lebih tinggi dari sebelumnya.&nbsp; Hakim juga menghukum Suparta untuk membayar uang pengganti Rp 4,57 triliun. Jika tak dibayar, diganti hukuman kurungan 10 tahun.&nbsp; Pada pengadilan tingkat pertama, Suparta awalnya divonis 8 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan. Sedangkan jaksa menuntut Suparta 14 tahun penjara.

Terdakwa Korupsi Timah Suparta Meninggal Dunia di RSUD Cibinong

Berita Terkait

Berita Rekomendasi