SURABAYA, REQnews - Polda Jawa Timur (Jatim) membongkar jaringan peredaran narkoba internasional yang diduga berasal dari Timur Tengah dengan menangkap dua orang tersangka.&nbsp; Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast mengatakan bahwa kedua tersangka itu berinisial REP (38) yang merupakan warga Kota Batu dan W (35) warga Kota Surabaya.&nbsp; Ia menjelaskan bahwa kasus tersebut terungkap berawal dari pihak kepolisian yang mendapat informasi dari masyarakat tentang peredaran sabu yang akan dikirim dari Surabaya ke Kalimantan Timur.&nbsp; "Setelah dilakukan penyelidikan, polisi melakukan pengejaran di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," kata Jules dalam keterangannya pada Rabu 30 April 2025.&nbsp; Namun, kata dia, tersangka yang sudah teridentifikasi oleh petugas tersebut telah lebih dulu menaiki kapal menuju Balikpapan.&nbsp; Ditresnarkoba Polda Jatim kemudian melakukan pengejaran dan berhasil menangkap Kedua tersangka di depan Pelabuhan Semayang, Balikpapan.&nbsp; "Tersangka REP dan W ditangkap di depan Pelabuhan Semayang, Balikpapan," katanya.&nbsp; Saat penangkapan, kata dia, tersangka REP membawa 9 kotak Tupperware berisi sabu dalam tas ransel hitam. Sedangkan tersangka W, membawa 13 kotak Tupperware berisi sabu yang disimpan dalam kardus coklat.&nbsp; "Dari 22 kotak Tupperware tersebut Polisi menemukan sabu dengan berat bersih total 21,351 kg yang saar ini disita sebagai barang bukti," kata Jules.&nbsp; Selain itu barang bukti sebuah tas ransel hitam, sebuah kardus coklat, uang tunai Rp100.000 dan Dua buah handphone merek Redmi dan Oppo.&nbsp; "Total nilai barang bukti diperkirakan mencapai Rp 22 miliar," lanjutnya.&nbsp; Direktur Resnarkoba Polda Jatim, Kombes Robert Dacosta mengatakan bahwa para tersangka berperan sebagai perantara dalam jual beli sabu yang didapatkan dari seseorang berinisial F.&nbsp; "Dua tersangka ini berperan sebagai perantara jual beli sabu dari tersangka F yang saat ini masih buron atau Masuk dalam Daftar Pencarian Orang," kata Robert.&nbsp; Ia mengatakan bahwa komunikasi antara tersangka dan F dilakukan melalui aplikasi screed, pesan instan. "Para pelaku memanfaatkan aplikasi terenkripsi untuk berkomunikasi," katanya.&nbsp; Hasil interogasi awal, kata dia, menunjukkan bahwa tersangka REP dan W telah melakukan pengiriman sabu sebanyak 2-3 kali sebelumnya.&nbsp; "Tersangka mengaku mendapat upah berkisar Rp 5-10 juta per pengiriman dan jalur masuk sabu ke Indonesia diduga melalui Sumatera, Banten, Jakarta, dan akhirnya Surabaya," tambahnya.&nbsp; Meskipun asal sabu dari Timur Tengah, ia menyebut bahwa penyidik masih mendalami apakah jaringan ini melibatkan warga negara asing atau hanya warga negara Indonesia yang berada di Timur Tengah. Atas perbuatannya, Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), dan Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.&nbsp; "Ancaman hukuman pidana mati, penjara seumur hidup, atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara," ujar Robert.&nbsp;&nbsp; Melalui pengungkapan kasus ini Polda Jatim mengklaim berhasil menyelamatkan sedikitnya 100.000 jiwa masyarakat Jawa Timur, dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, Polda Jatim Sita 21,3 Kg Sabu Senilai Rp22 Miliar!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi