JAKARTA, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menyita uang senilai Rp61 miliar dari 164 rekening yang diduga menjadi tempat penampungan hasil judi online (judol).&nbsp; Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan bahwa penyitaan dilakukan berdasarkan laporan hasil analisa (LHA) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)&nbsp;kepada penyidik.&nbsp; "Dirtipidsiber melakukan penyitaan uang senilai Rp61 Miliar dari 164 rekening yang terkait judi online," kata Himawan dalam keterangannya di Jakarta pada Jumat 2 Mei 2025.&nbsp; Jenderal bintang satu Polri itu mengatakan bahwa pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman, khususnya menelusuri kasus judi online tersebut.&nbsp; "Sisa rekening lainnya masih dalam pemblokiran dan penghentian sementara dari PPATK," ujarnya.&nbsp; Sebelumnya, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut bahwa pihaknya telah membekukan sebanyak 5.000 rekening yang nilainya mencapai Rp600 miliar dari jaringan judi online.&nbsp; Ia mengatakan bahwa pembekuan ribuan rekening dilakukan oleh PPATK pada Februari 2025 dan dilanjutkan oleh Polri dari Maret hingga sekarang.&nbsp; "Saat ini sudah dilanjutkan blokir oleh Polri. Ini membuktikan kinerja Polri untuk menindaklanjuti informasi kami terkait penanganan judol sudah sangat bagus," kata Ivan dalam keterangannya, Kamis 1 Mei 2025.&nbsp; Menurutnya, dari ribuan rekening yang dibekukan itu digunakan untuk transaksi judi online, baik dalam dan luar negeri. Meski demikian, penyidik Bareskrim Polri saat ini masih melakukan pendalaman lebih jauh.&nbsp; "PPATK dan Polri sinergi semakin intensif untuk memerangi judol ini," ujarnya.

Bareskrim Sita Uang Senilai Rp61 Miliar dari 164 Rekening Penampung Hasil Judo Online

Berita Terkait

Berita Rekomendasi