JAKARTA, REQnews - <a href="https://www.reqnews.com/read/news/86137/eks-anggota-dprd-bantul-terjerat-kasus-peredaran-uang-palsu-di-yogyakarta">Anggota DPRD</a> Kota Medan, Salomo Tabah Ronal Pardede dilaporkan ke Polda Sumatera Utara (Sumut) karena diduga melakukan<a href="https://www.reqnews.com/read/news/84792/sempat-mangkir-nikita-mirzani-akhirnya-datangi-polda-metro-jaya-usai-jadi-tersangka-pemerasan-terhadap-dokter-reza"> pemerasan</a> terhadap <a href="https://www.reqnews.com/read/news/85250/ini-yang-dicecar-kpk-pada-pengusaha-andi-narogong-di-kasus-ektp">pengusaha</a> biliar.Pelaporan ini diajukan pada 22 April 2025 dengan nomor: STTLP/B/584/IV/2025/SPKT/Polda Sumut.Sosok pelapor merupakan seorang pengusaha biliar di Jalan Sekip Kota Medan, Andryan."Iya saya laporkan dia (Salomo), (Dugaan) pemerasan," ungkap Andryan, dikutip Sabtu, 2 Mei 2025.Lebih lanjut, Andryan menjelaskan duduk perkaranya. Kasus bermula saat tanggal 3 Februari 2025 dirinya mendapat surat dari DPRD Medan soal rencana kunjungan kerja ke tempat usahanya pada 10 Februari 2025.Kemudian, pada tanggal 5 Februari 2025, Salomo memintanya untuk datang ke kantornya. Permintaan itu pun dituruti oleh Andryan.Andryan mengatakan, dirinya sudah mengenal Salomo selama ini. Andryan pun bertemu langsung dengan Salomo.Dalam pertemuan itu, Salomo menanyakan soal pajak usaha. Andryan pun mengaku dirinya membayar pajak sebesar Rp 1,5 juta setiap bulannya."Dia (Salomo) meminta aku ceritakan pajak usahaku, aku cerita satu hari itu omzet Rp 4 juta ketua, kita jawabnya jujurlah. Harusnya yang saya setor ke negara Rp 12 juta, sedangkan saya bayar Rp 1,5 juta, jadi uang tersisa sekitar Rp 10 juta," ungkap Andryan."Jadi dia (Salomo) langsung bilang 'bagi dua lah itu, sama-sama Rp 5 juta. Jangan lah ketua, ku bilang, ketua Rp 3 juta dong," sambungnya.Andryan mengatakan, Salomo akhirnya meminta setoran dinaikkan menjadi Rp 4 juta perbulan. Permintaan itu pun disepakati oleh keduanya.Diungkap Andryan, dirinya telah menyetorkan uang bulanan sebesar Rp 4 juta melalui staf Salomo untuk bulan Januari-Maret 2025.Hingga pada bulan April 2025, Ketua Komisi C DPRD Medan itu meminta agar Andryan menambah uang iuran.Merasa diperas, Andryan akhirnya melaporkan Salomo ke Polda Sumut. Andryan lantas membeberkan bahwa banyak temannya sesama pengusaha biliar yang juga diperas oleh Salomo. Bahkan ada yang sampai dimintai Rp 50 juta."Teman ku dikasih surat, karena rumah biliar teman ku baru buka, jadi belum ada izin. Dia diancam disegel, ditutup, temanku takut. Disuruh jumpai, disitu diperas, diminta Rp 50 juta," tandasnya.Saat ini, kasus dugaan pemerasan tersebut sedang ditangani oleh Penyidik Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.&nbsp;&nbsp;

Anggota DPRD Medan Salomo Pardede Dilaporkan ke Polda Sumut Atas Dugaan Pemerasan Pengusaha Biliar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi