JAKARTA, REQnews - Bareskrim Polri tengah memburu tiga orang tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus judi online situs h55.hiwin.care. Sebelumnya penyidik telah menangkap dan menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus judi online jaringan internasional ini.&nbsp; Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengungkap bahwa dua DPO yang tengah diburu merupakan warga negara asing (WNA) asal Cina.&nbsp; "Penyidik juga menetapkan tiga orang lainnya sebagai tersangka yang statusnya saat ini masih sebagai DPO," kata Wahyu dalam keterangannya dikutip pada Minggu 4 Mei 2025.&nbsp; Ia menjelaskan bahwa tiga buronan tersebut adalah T yang merupakan WN Cina. Tersangka berperan memerintahkan tersangka QR menjadi PIC dalam bekerja sama dengan penyedia jasa pembayaran di Indonesia.&nbsp; Selanjutnya, WN China berinisial D berperan sebagai pengendali yang menggerakkan para pelaku di Indonesia.&nbsp; "Inisial D, warga negara China yang tadi saya sebutkan, berperan menampung perusahaan dan rekening-rekening dari tersangka RJ untuk sarana operasional perjudian online," kata dia.&nbsp; Terakhir, ada WNI berinisial FS yang bertugas mencari figur seseorang direktur perusahaan merchant agregator untuk situs judol itu.&nbsp; "Nantinya akan terafiliasi dengan situs judi online dan mencari rekening untuk dijadikan sarana pengelolaan aktivitas perjudian online," ujarnya.&nbsp; Sementara itu, empat orang yang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka adalah DHS selaku Direktur PT Digital Maju Jaya yang merupakan merchant agregator dan transaksi deposit dalam situs h55.hiwin.care.&nbsp; Lalu&nbsp; AFA, selaku Direktur PT Cahaya Lentera Harmoni yang merupakan merchant agregator dalam transaksi withdraw pada situs h55.hiwin.care.&nbsp; Kemudian, RJ selaku penerima perintah dari tersangka inisial D untuk membuat perusahaan dan rekening bank PT Cahaya Lentera Harmoni sebagai alat transaski yang terintegrasi dengan website judi online.&nbsp; Terakhir ada QR, selaku pengendali situs judi online h55.hiwin.care beserta 6 situs judol yang terafiliasi lainnya.&nbsp; Kabareskrim Polri itu menduga bahwa modus dengan merchant agregator ini ditujukan untuk mempersulit polisi membongkar kasus judi online.&nbsp; "Ini menunjukkan bahwa modus operandi dalam rangka transaksi ini sudah mulai berkembang sudah berkembang tidak hanya sekadar menggunakan transaksi keuangan secara perbankan tapi sudah menggunakan jasa pembayaran. Ini tentu memperumit lagi, tujuannya mempersulit kita membongkar judi online ini," kata dia.&nbsp; Dalam kasus ini, polisi telah melakukan membekukan dana transaksi judi online mencapai Rp 14,6 miliar, serta menyita 18 handphone, 3 laptop, 1 tablet, 32 kartu ATM, serta berbagai dokumen perusahaan.&nbsp; Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 45 Ayat 3 Jo Pasal 27 Ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang ITE dan/atau Pasal 82 dan Pasal 85 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dan/atau Pasal 303 KUHP dan Pasal 3,4,5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. Dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara dan denda maksimal Rp10 miliar.

Bareskrim Polri Buru 3 DPO Situs Judi Online h55.hiwin.care

Berita Terkait

Berita Rekomendasi