Washington, REQNews.com -- AS dan NATO sedang merundingkan <a href="https://www.rt.com/news/617483-nato-europe-troops-ukraine/">pengerahkan kontingen militer</a> ke Ukraina sebagai bagian kemungkinan penyelesaian pascakonflik.Keith Kellog, utusan khusus Presiden AS Donald Trump, mengatakan kontingen militer yang akan dibentuk disebut E3, tapi sebenarnya E4 jika menyertakan Inggris, Prancis, dan Jerman, serta Polandia."Pasukan akan ditempatkan di sebelah barat Sungai Dnieper, di luar luar zona kontak," kata Kellog.Sekelompok negara anggota NATO selama berbulan-bulan berupaya mengumpulkan pasukan untuk dikerahkan ke Ukraina, sebagai bagian yang disebut 'koalisi yang bersedia' dan berperan sebagai penjaga perdamaian pascakonflik.Rusia berulang kali memperingatkan akan memperlakukan pasukan asing di Ukraina sebagai target sah, dengan mengatakan tindakan seperti itu dapat meningkatkan konflik.Berbicara kepada Fox Business, Selasa 13 Mei, Kellog mengatakan pasukan Prancis, Jerman, Inggris, dan Polandia dapat menjdi bagian 'pasukan ketahanan'."Di sebelah timur ada pasukan penjaga perdamaian, dan seperti apa jadinya jika ada pihak ketiga terlibat," kata Kellog. "Jadi, Anda benar-benar dapat memantau gencatan senjata. Kami merencanakan semua ini dengan cukup baik."Pernyataan Kellog berkaitan persiapan perundingan langsung Rusia-Ukraina di Istanbul, ibu kota Turkiye. Kellog dan Steve Witkoff, utusan senior Presiden AS Donald Trump, dikabarkan akan hadir.Presiden Rusia Vladimir Putin, Minggu lalu, mengusulkan perundingan tanpa prasyarat di Turkiye pada 15 Mei.Vladimir Zelensky mengatakan siap bertemu Putin, tapi bersikeras setiap perundingan harus didahului gencatan senjata selama 30 hari. Moskwa berulangkali mengesampingkan saran, dengan mengatakan jeda seperti itu akan akan memberi Kiev kesempatan menyusun kekuatan militernya dan memperbarui permusuhan.

AS dan NATO Rundingkan Pengerahan Pasukan ke Ukraina

Berita Terkait

Berita Rekomendasi