JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan bakal mengajukan banding usai terdakwa oemberi vonis bebas Ronald Tannur, hakim nonaktif Pengadilan Negeri Surabaya Heru Hanindyo mendapat vonis ringan.&nbsp; Dalam kasus tersebut, Heru hanya divonis 10 tahun penjara. Vonis tersebut jauh lebih ringan dari pada tuntutan jaksa penuntut umum (JPU).&nbsp; Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan bahwa langkah tersebut diambil karena terdakwa Heru lebih dahulu menyatakan banding.&nbsp; “Kami sudah tegaskan bahwa kalau yang bersangkutan mengajukan upaya hukum, katakan banding, tentu jaksa penuntut umum juga harus menyatakan banding,” kata Harli dalam keterangannya pada Jumat 16 Mei 2025.&nbsp; Pihaknya juga harus memiliki aspek administrasi tertentu untuk dijadikan dasar pengajuan banding. Ia menyebut bahwa JPU saat ini tengah mempersiapkan berkas yang diperlukan.&nbsp; “Ini sekarang sedang berproses dilakukan oleh jaksa penuntut umum,” ujar Harli.&nbsp; Diketahui, terdakwa Heru Hanindyo sebelumnya mengajukan banding atas vonis 10 tahun penjara serta denda Rp500 juta subsider 3 bulan pidana kurungan.&nbsp; Kasus tersebut terkait dengan kasus dugaan suap dan gratifikasi vonis bebas Ronald Tannur dalam kasus penganiayaan yang menewaskan kekasihnya Dini Sera Afrianti.&nbsp; Pengacara Heru, Farih Romdoni Putra menyebut bahwa banding diajukan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat dinilai tak mempertimbangkan poin-poin dalam nota pembelaan kliennya. &nbsp;

JPU Juga Bakal Ajukan Banding Vonis Terdakwa Heru Hanindyo

Berita Terkait

Berita Rekomendasi