JAKARTA, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri menetapkan enam tersangka kasus asusila dan pornografi, serta eksploitasi anak melalui grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka.&nbsp; Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan bahwa para tersangka ditangkap di beberapa wilayah yang berbeda.&nbsp; "Kami melakukan penangkapan terhadap enam orang tersangka, di antaranya dilakukan penangkapan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, dan Bengkulu," kata Himawan dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Rabu 21 Mei 2025.&nbsp; Himawan menyebut bahwa enam tersangka tersebut adalah DK, MR, MS, MJ, MA dan K. Para tersangka merupakan member hingga pengunggah serta penjual konten pornografi di platform tersebut.&nbsp; Jenderal bintang satu Polri itu menyebut bahwa pengungkapan kasus berawal dari viralnya di media sosial sejak 14 Mei 2025 lalu.&nbsp; "Karena memuat beragam konten foto-foto dan tulisan secara eksplisit yang mengarah pada ketarikan seksual dengan keluarga sendiri atau incest," kata katanya.&nbsp; Ia mengatakan bahwa unggahan konten-konten di dalam grup tersebut mencantumkan foto-foto korban yang beberapa di antaranya masih di bawah umur. Namun, menurutnya grup Facebook Fantasi Sedarah telah diblokir sejak 15 Mei 2025.&nbsp; Selanjutnya, tim gabungan dari Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya serta Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri melakukan penelusuran.&nbsp; "Berdasarkan laporan polisi yang kami terbitkan di Bareskrim Polri berjumlah dua dan di Polda Metro Jaya berjumlah satu laporan polisi pada tanggal 16 Mei 2025," katanya.&nbsp; Himawan mengatakan bahwa tiga laporan polisi tersebut yang mendasari pihaknya untuk melakukan penyelidikan di berbagai wilayah untuk melakukan profiling dan monitoring di platform media sosial.&nbsp; Barang bukti yang berhasil disita dalam kasus tersebut antara lain adalah 3 akun Facebook, 5 akun email, 8 unit handphone, 1 unit PC, 1 unit laptop, 2 buah KTP, 6 buah SIM card, 2 buah memori card handphone.&nbsp; Terhadap keenam tersangka, dijerat dengan Pasal 45 Ayat 1 juncto Pasal 27 Ayat 1 Juncto Pasal 52 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.&nbsp; Dan atau Pasal 29 juncto Pasal 4 Ayat 1 dan atau Pasal 30 juncto Pasal 4 Ayat 2 dan atau Pasal 31 Juncto Pasal 5 dan atau Pasal 32 Jucto Pasal 6 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.&nbsp; Pasal 81 Juncto Pasal 76&nbsp; D dan atau Pasal 82 Ayat 1 dan Ayat 2 juncto Pasal 76 E dan Pasal 88 juncto Pasal 76 I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.&nbsp; Dan atau Pasal 14 Ayat 1 huruf A dan B Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tidak Pidana Kekerasan Seksual. Kenam tersangka diancam dengan hukuman pidana penjara 15 tahun dan denda masimal Rp 6 miliar rupiah.

Bareskrim Tetapkan 6 Tersangka Kasus Grup Facebook Fantasi Sedarah dan Suka Duka

Berita Terkait

Berita Rekomendasi