JAKARTA, REQnews - Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengungkap peran enam tersangka kasus asusila dan pornografi, serta eksploitasi anak melalui grup Facebook 'Fantasi Sedarah' dan 'Suka Duka'.&nbsp; "Pertama, tersangka inisial DK dengan akun Facebooknya Alesa Bafon dan Ranta Talisya yang diamankan penyidik Direktorat Siber Polda Metro Jaya pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2025 di Jawa Barat,"kata Himawan dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Rabu 21 Mei 2025.&nbsp; Ia mengatakan bahwa tersangka DK merupakan member atau kontributor aktif di dalam grup Facebook 'Fantasi Sedarah'. Menurutnya, motif DK yaitu untuk mendapatkan keuntungan pribadi dengan menggugah dan menjual konten pornografi anak di grup Facebook Fantasi Sedarah.&nbsp; "Dengan harga Rp50.000 untuk 20 konten video dan Rp100.000 untuk 40 konten video ataupun foto," katanya.&nbsp; Kedua, kata dia, tersangka dengan inisial MR dengan akun Facebook Nanda Chrysia diamankan penyidik Direktorat Tidak Pidana Siber Bareskrim Polri pada hari Senin tanggal 19 Mei 2025 di Jawa Barat.&nbsp; "Tersangka MR merupakan admin atau kreator grup yang membuat grup Facebook 'Fantasi Sedarah'. Tersangka MR membuat grup Facebook Fantasi Sedarah sejak bulan Agustus tahun 2024," kata dia.&nbsp; Motifnya yaitu untuk kepuasan pribadi dan berbagi konten dengan member lain. Polisi pun menemukan sejumlah bukti berupa 402 gambar dan 7 video yang bermuatan ponografi dari device handphone tersangka MR.&nbsp; Ketiga, tersangka dengan inisial MS yang merupakan pemilik akun Facebook Masbro, yang diamankan penyidik Direktorat Siber Polda Metro Jaya pada Senin 19 Mei 2025 di Jawa Tengah.&nbsp; Himawan menyebut bahwa MS merupakan member dan kontributor aktif di dalam grup Facebook 'Fantasi Sedarah', yang membuat video asusila dirinya sendiri dengan anak menggunakan handphone tersangka.&nbsp; "Yang keempat, tersangka dengan inisial MJ akun Facebook yang bersangkutan adalah Lukas, diamankan penyidik Direktorat Siber Polda Metro Jaya pada hari Senin tanggal 19 Mei 2025 di Bengkulu," kata Himawan.&nbsp; Tersangka MJ merupakan member atau kontributor aktif di dalam grup Facebook 'Fantasi Sedarah', yang membuat video asusila dirinya dengan korban menggunakan handphone tersangka dan menyimpan konten tersebut.&nbsp; Ia mengatakan bahwa MJ merupakan DPO Polresta Bengkulu dengan kasus perbuatan asusila terhadap korban anak juga. Berdasarkan laporan, terdapat empat anak yang menjadi jadi korban.&nbsp; Selanjutnya, kelima yaitu tersangka dengan inisial MA sebagai pemulik akun Facebook Rajawali. Tersangka diamankan penyidik Direktorat Tidak Pindana Siber Bareskrim Polri pada Selasa 20 Mei 2025 di Lampung.&nbsp; "Tersangka MA merupakan member atau kontributor aktif di dalam grup Facebook Fantasi Sedarah," katanya.&nbsp; Tersangka MA, kata Himawan, mengunduh konten pornografi anak dan mengunggah ulang konten tersebut di grup Facebook Fantasi Sedarah.&nbsp; Dalam pengungkapan tersebut pihaknya menemukan 66 gambar dan 2 video yang mengandung unsur pornografi di device tersangka MA.&nbsp; Kemudian yang keenam, tersangka dengan inisial KA pemilik akun Themon mon yang ditangkap penyidik Direktorat Tidak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Senin 19 Mei 2025 di Jawa Barat.&nbsp; "Tersangka KA merupakan member atau kontributor aktif di dalam grup Facebook Suka Duka. Jadi ini grup Suka Duka sebagai member yang kita amankan," katanya.&nbsp; Tersangka KA, kata dia, berperan juga mengunduh dan menyimpan konten pornografi anak serta mengunggah ulang konten tersebut di grup Facebook 'Suka Duka'.&nbsp; Himawan menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pengembangan terhadap enam tersangka, penyidik juga mengindentikasi beberapa grup Facebook yang digunakan untuk sharing konten pornografi.&nbsp; "Saat ini penyidik masih mendalami grup Facebook tersebut yang berkaitan dengan konten-konten asusila dan pornografi serta eksploitasi anak," ujarnya.

Polri Ungkap Peran dan Motif 6 Tersangka Kasus Grup Inses di Facebook

Berita Terkait

Berita Rekomendasi