Hanoi, REQNews.com -- <a href="https://www.channelnewsasia.com/asia/vietnam-jails-23-people-rare-earths-exploitation-5144626">Pengadilan Vietnam</a>, Rabu 21 Mei, memenjarakan 23 pejabat dan pebisnis yang mengeksploitasi secara ilegal logam tanah jarang (rare earth) dan menjualnya ke Tiongkok.Sidang digelar setelah Survei Geologi AS (USGS) tahun ini merevisi estimasi deposit logam tanah jarang di Vietnam, yang pernah dianggap terbesar kedua di dunia.Sidang sembilan hari menghasilkan vonis terhadap 27 terdakwa, termasuk mantan wakil Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Vietnam Nguyen Linh Ngoc, yang divonis tiga tahun penjara karena melanggar peraturan yang menyebabkan pemborosan.Lainnya divonis bervariasi, dengan 16 tahun sebagai hukuman tertinggi, untuk sejumlah pelanggaran peraturan tentang eksploitasi sumber daya alam dan menyebabkan pencemaran lingkungan.Menurut pengailan, kasus ini serius karena menyangkut eksploitasi, perdagangan dan ekspor sumber daya mineral.Sebuah firma bernama Thai Duong Company secara tidak sah diberi izin menambang tanah jarang di Yen Phu, propinsi pegunungan utara Yen Bai, antara 2019 dan 2023.Terdakwa yang terlibat adalah pejabat kementerian lingkungan, akuntan, dan eksekutif di berbagai perusahaan. Mereka menjual logam tanah jarang dan biji besi seharga 30 juta dolar ke Tiongkok.USGS memangkas perkiraan cadangan tanah jarang Vietnam dari 22 jutaton menjadi 3,5 juta ton. Akibatnya, ambisi Vietnam bersaing dengan Cina di sektor terpenging bagi perangkat teknologi tinggi terancam.Semula, Vietnam berada di tempat kedua di bawah Cina sebagai pemilik cadangan logam tanah jarang terbesar. Kini, Vietnam berada diperingkat keenam, di belakang Brasil, India, Australia, dan Rusia.USGS menggambarkan data cadangan mineral dinamis. Cadangan dapat berkurang saat bijih ditambang atau kelayakan ekstraksi berkurang, atau dapat terus meningkat saat deposit tambahan dikembangkan.Tanah jarang adalah kelompok 17 logam berat yang melimpah di kerak bumi di seluruh dunia. Namun, penambangan logam tanah jarang membutuhkan penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar, yang menghasilkan limbah beracun dan menimbulkan bencana lingkunga. Banyak negara khawatir eksplorasi logam tanah jarang membutuhkan biaya besarLogam tanah jarang digunakan dalam industri teknologi tinggi, mulai dari smartphone sampai peluru kendali.

Di Vietnam, 23 Pejabat Penambang Logam Tanah Jarang dan Menjualnya ke Cina Dijebloskan ke Penjara

Berita Terkait

Berita Rekomendasi