JAKARTA, REQNews &nbsp;– Tiga tersangka resmi ditetapkan oleh <a href="https://www.reqnews.com/read/news/76268/erick-thohir-ancam-seret-indofarma-ke-kejaksaan-agung-jika-terbukti-ada-penyelewengan">Kejaksaan Agung</a> dalam kasus kredit macet PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil raksasa asal Solo.Adapun tiga tersangka tersebut Direktur Utama Sritex saat itu,<a href="https://www.reqnews.com/read/news/86834/breaking-news-eks-dirut-sritex-iwan-lukminto-ditangkap-dugaan-kasus-korupsi"> Iwan Kurniawan Lukminto (ISL)</a>, mantan Direktur Utama Bank DKI Zainuddin Mappa (ZM), dan eks pejabat Bank BJB Dicky Syahbandinata (DS). &nbsp;Penetapan ketiga tersangka dilakukan pada Rabu, 21 Mei 2025, oleh Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS).Ketiganya resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam perkara dugaan korupsi pemberian kredit senilai total Rp3,58 triliun kepada Sritex yang kini macet dan merugikan negara hingga Rp692,9 miliar.Ketiga tersangka memiliki latar belakang kuat di institusi masing-masing: Zainuddin Mappa (ZM), menjabat sebagai Direktur Utama Bank DKI pada tahun 2020, dikenal sebagai salah satu figur yang memiliki peran penting dalam ekspansi kredit korporasi Bank DKI.Sementara Dicky Syahbandinata (DS), pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersia<a href="https://www.reqnews.com/read/news/86671/eks-wagub-jabar-uu-ruzhanul-ulum-berpeluang-diperiksa-kpk-terkait-kasus-bank-bjb">l Bank BJB </a>pada tahun 2020, memiliki pengalaman panjang di sektor perbankan daerah.Iwan Kurniawan Lukminto (ISL), menjabat sebagai Direktur Utama PT Sritex sejak tahun 2005 hingga 2022, merupakan putra dari pendiri Sritex, H.M. Lukminto, dan menjadi sosok sentral dalam ekspansi besar-besaran Sritex ke pasar global.Mereka diduga kuat melakukan kolusi dalam proses pemberian kredit kepada Sritex dan entitas anak usahanya tanpa mengikuti standar analisis risiko dan tanpa memperhatikan prinsip kehati-hatian perbankan.Kredit Macet Berbunga Skandal Skema kredit bermasalah ini mengalir dari sejumlah bank pemerintah ke PT Sritex yang kini telah diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.Total kredit yang belum terbayar (outstanding) per Oktober 2024 mencapai Rp3,58 triliun, yang bersumber dari:Bank Jateng: Rp395,6 miliar&nbsp; Bank BJB: Rp543,9 miliar&nbsp; Bank DKI: Rp149 miliar Sindikasi (BNI, BRI, LPEI): ±Rp2,5 triliunSelain itu, Sritex juga diketahui menerima pinjaman dari 20 bank swasta lainnya, yang kini sedang dalam tahap pendalaman penyidikan.Dana triliunan rupiah tersebut tidak digunakan untuk kepentingan produktif seperti modal kerja. Justru, digunakan untuk membayar utang dan membeli aset non-produktif.Kini kredit tersebut macet dengan kolektibilitas 5, dan aset yang tersedia tak mampu menutupi nilai kerugian negara.

Dua Mantan Penjabat Bank Terseret Skandal Kredit Sritex Rp3,5 Triliun, Kini Jadi Tersangka

Berita Terkait

Berita Rekomendasi