JAKARTA, REQnews - Bareskrim Polri menyatakan telah mendatangi 13 lokasi yang berbeda dalam melakukan penyelidikan kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).&nbsp; Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan bahwa dari 13 lokasi tersebut, pihaknya menemukan puluhan dokumen penting.&nbsp; "Kami melakukan penyelidikan di 13 lokasi atau tempat. Di mana terdiri dari satu rektorat UGM, Fakultas Kehutanan UGM, Perpustakaan dan Arsip UGM, Perpustakaan Fakultas Kehutanan UGM," kata Djuhandhani dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis 22 Mei 2025.&nbsp; Jenderal bintang satu Polri itu mengatakan bahwa pihaknya mendatangi Semarang di mana salah satu senior dari Jokowi berada dan Yogya Library Center.&nbsp; Kemudian, Percetakan Perdana, SMAN 6 Surakarta, KPU Surakarta, KPU DKI, Kementerian Dikti Saintek, Kementerian Dikdasmen, serta Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah.&nbsp; Lebih lanjut, Djuhandhani menyatakan bahwa dari penyelidikan itu, penyidik menemukan beberapa dokumen, salah satunya STTB Jokowi.&nbsp; "Penyidik telah melakukan terhadap serangkaian barang dan mendapatkan dokumen, satu, 7 dokumen dari SMAN 6 Surakarta yaitu fotokopi STTB atas nama Joko Widodo," kata dia.&nbsp; Penyelidik juga menemukan fotokopi STTB pembanding milik rekan Jokowi saat SMAN 6 Surakarta, Kartu Induk Murid SMA Tahun 1977, Daftar Nama Murid SMAN 6 Surakarta, dan SK Mendikbud terkait pembangunan tahun 1975.&nbsp; Temuan ini termasuk SK Departemen Kebudayaan Kanwil Jateng No 2021/I03/P79 Tentang usulan perubahan SMPP menjadi SMAN 6 Surakarta dan SK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No 0353/0/195 tentang Perubahan SMPP menjadi SMA.&nbsp; "Kita juga mendapatkan dokumen 51 dari Fakultas Kehutanan UGM, satu fotokopi bundle arsip atas nama Jokowi Widodo terdiri 34 dokumen. Kemudian bundle lima dokumen pembanding dari eks mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM," katanya.&nbsp; Ia menyebut penyelidik juga menemukan dokumen terkait skripsi, termasuk foto lembar pengesahan skripsi, 17 soft file skripsi tahun 1990-1995, 22 foto lembar pengesahan skripsi tahun 1979-1988, 1 buah fotokopi akhir program sarjana Fakultas Kehutanan UGM 1990.&nbsp; Selain itu, pihaknya juga menemukan satu buah fotokopi daftar alumni, 3 buah buku panduan sarjana dan diploma tahun 2007. Satu bundle SK milik Prof Ir Ahmad Soemitro.&nbsp; "Kita dapatkan juga 2 bundle dokumen dari KPU Jakarta, yaitu satu bundel berkas pendaftaran Joko Widodo saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI tahun 2012. Satu bundel saat mencalonkan diri sebagai presiden tahun 2019," tambahnya.Ia menjelaskan bahwa dalam menangani kasus tersebut, pihaknya telah melakukan Uji Laboratorium Forensik (Labfor) terhadap sejumlah bukti, termasuk ijazah SI Fakultas Kehutanan UGM Jokowi.&nbsp; "Penyelidik mendapatkan fakta bahwa benar, Bapak Ir. Joko widodo melaksanakan perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM," ujarnya.

Usut Kasus Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Datangi 13 Lokasi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi