JAKARTA, REQnews - Dittipidter Bareskrim Polri mengungkap modus operandi empat tersangka kasus kejahatan konservasi perdagangan gading gajah ilegal sebagai satwa yang dilindungi.&nbsp; Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin mengatakan bahwa empat tersangka yaitu ada IR (55), EF (53), SS (46), dan JF (44), memasarkan gading gajah tersebut lewat Facebook hingga TikTok.&nbsp; "Pada TKP yang pertama, yaitu tersangka IR dan EF telah kedapatan oleh penyidik Dittipidter maupun dari Satresmob diduga menyimpan, memiliki, dan memperdagangkan gading gajah utuh," kata Nunung dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Senin 26 Mei 2025.&nbsp; Kemudian, Nunung mengatakan bahwa mereka juga menjual pipa rokok yang terbuat dari gading gajah Asia yang dilindungi dengan menggunakan media elektronik berupa hanphone melalui medsos TikTok dengan nama akun 1Junior9393 dan GGNK.&nbsp; Diketahui, perlindungan terhadap gajah telah diatur dalam Permen Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, tentang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi.&nbsp; "Berdasarkan keterangan dari tersangka IR, bahwa IR membeli gading gajah dari JF yang masih berupa potongan pipa rokok gading dan gading utuh dengan berbagai jenis ukuran," katanya.&nbsp; Selanjutnya, Nunung mengatakan bahwa untuk gading gajah berupa pipa rokok dipasarkan oleh tersangka IR dengan cara live streaming TikTok kepada konsumen.&nbsp; "Dengan harga bervariasi sesuai ukuran pipa rokok atau jenis polos atau ukiran, barang yang laku selanjutnya dikirim melalui paket JNT," kata dia.&nbsp; Ia menjelaskan bahwa modus operandi pada TKP kedua yaitu tersangka SS kedapatan diduga menyimpan, memiliki, dan memperdagangkan pipa rokok yang terbuat dari gading gajah Asia yang dilindungi dengan menggunakan media elektronik berupa handphone melalui Facebook dengan akun Sony Shopian.&nbsp; Berdasarkan keterangan dari tersangka, Nunung mengatakan bahwa SS membeli gading gajah dari tersangka IR melalui Facebook dengan akun bernama Bonang dan akun bernama Almalik.&nbsp; "Sudah dalam bentuk pipa rokok yang diduga terbuat dari gading gajah dengan ukuran diameter 10 cm x 1,8 cm per pcs sebesar Rp1.200.000," kata Nunung.&nbsp; Jenderal bintang satu Polri itu menjelaskan bahwa gading gajah berupa pipa rokok itu kemudian dipasarkan melalui akun Facebook milik tersangka SS.&nbsp; "Dan atas keterangan tersangka SS pernah dikirim ke Malaysia dan Korea," tambahnya.&nbsp; Kemudian, modus operandi TKP yang ketiga dengan tersangka JF yaitu telah kedapatan oleh penyidik diduga menyimpan, memiliki dan berdagangkan pipa rokok, patung ukiran, gelang, tongkat komando yang terbuat dari gading gajah Asia yang dilindungi.&nbsp; Ia menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari tersangka JF, penjualan barang-barang antik itu dilakukan di Jalan Surabaya, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat&nbsp; "(JF) Mempunyai empat kios, yaitu kios nomor 202, 178, kemudian 175, dan 195 yang menjual gading gajah berupa bahan atau gading bentuk kotakan yang belum diolah menjadi bentuk pipa maupun patung dan lain-lain," katanya.&nbsp; Nunung mengatakan bahwa berdasarkan keterangan JF, gajah pertama kali dipasarkan pada tahun 2020 dengan cara mengambil sendiri dari daerah Sentul dan BSD Tangerang berupa bahan atau bentuk kotakan.&nbsp; Setelah tersangka JF mendapatkan gading gajah yang masih bahan bentuk kotakan, kata dia, tersangka kemudian menjualnya ke tersangka IR sebesar Rp8 juta per kilo.&nbsp; "Dan sekarang JF bisa menjual bahan gading gajah sebesar Rp12 juta per kilogram sampai dengan Rp16 juta rupiah per kilonya, tergantung dari kondisi bahan gading gajah tersebut," kata Nunung.&nbsp; Selain itu, ia menyebut bahwa tersangka JF juga pernah membeli gading gajah yang masih berupa bahan berbentuk kotakan di wilayah Menteng Sentul dan BSD Tangerang.&nbsp; Terkait itu, Nunung mengatakan bahwa dengan dilakukannya penegakan hukum terhadap tindak pidana konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, merupakan langkah strategis dalam menjaga kelestarian lingkungan dan habitat satwa yang hampir punah.&nbsp; Menurutnya, Dittipidter Bareskrim Polri bersama dengan BKSDA dan LSM Satwa Dilindungi bisa menindak tegas setiap pelaku kejahatan terhadap satwa yang dilindungi.&nbsp; Melalui penegakan hukum ini, pihaknya berharap dapat menimbulkan efek jera bagi pelaku serta menjadi peringatan bagi pihak-pihak lain agar tidak melakukan tindakan serupa.&nbsp; "Penindakan ini bukan akhir, ini melainkan bagian dari upaya berkelanjutan dalam menciptakan kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup satwa yang dilindungi," ujarnya.

Modus 4 Tersangka Penjual Gading Gajah Ilegal, Polri: Dijual Online Lewat TikTok-Facebook

Berita Terkait

Berita Rekomendasi