JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset (Kemendikbud Ristek) periode 2019-2022 senilai Rp9,9 triliun.&nbsp; Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan bahwa proses penyidikan telah dilakukan pihaknya berdasarkan surat perintah penyidikan Nomor 38, sejak Selasa 20 Mei 2025 lalu.&nbsp; "Meningkatkan status perkara dari penyelidikan ke penyidikan dalam dugaan tindak pidana korupsi pada Kemendikbud Ristek dalam pengadaan digitalisasi pendidikan tahun 2019-2022," kata Harli dalam konferensi pers di Kejagung, Jakarta Selatan pada Senin 26 Mei 2025.&nbsp; Ia menjelaskan bahwa penyidik menemukan indikasi persekongkolan dan pemufakatan jahat sejumlah pihak untuk mengarahkan agar tim teknis membuat kajian pengadaan alat TIK berupa laptop terkait dengan teknologi pendidikan.&nbsp; "Nah supaya apa? Supaya diarahkan pada penggunaan laptop yang berbasis pada operating system Chrome, apa namanya itu? Chromebook, berbasis Chromebook, padahal itu dilakukan bukan menjadi kebutuhan pada saat itu," kata dia.&nbsp; Padahal, ia mengatakan bahwa hasil uji coba yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa penggunaan 1.000 unit Chromebook tidaklah efektif sebagai sarana pembelajaran.&nbsp; "Kenapa tidak efektif, karena kita tahu bahwa dia berbasis internet, sementara di Indonesia internetnya itu belum semua sama," kata Harli.&nbsp; Sehingga, pihaknya pun menduga bahwa ada persekongkolan dalam pengadaan tersebut. Karena menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya sudah dilakukan uji coba dan hasilnya penggunaan Chromebook kurang tepat.&nbsp; Lebih lanjut, Harli menyebut bahwa anggaran untuk pengadaan Chromebook yang mencapai Rp9,9 triliun itu, terdiri dari Rp3,58 triliun dana di Satuan Pendidikan dan Rp6,399 triliun melalui dana alokasi khusus (DAK).&nbsp; Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya masih menghitung nilai kerugian keuangan negara dalam kasus tersebut. Harli menyatakan akan memberikan informasi lebih lanjut ke publik jika ada perkembangannya.&nbsp; "Maka tentu kedepan penyidik akan terus berupaya bagaimana melakukan penyidikan ini membuat terang dari tindak pidana yang dipersangkakan," ujarnya.

Kejagung Usut Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop di Kemendikbud Ristek Senilai Rp9,9 Triliun

Berita Terkait

Berita Rekomendasi