JAKARTA, REQNews - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita uang Rp24 miliar dan tujuh bidang tanah di wilayah <a href="https://www.reqnews.com/read/news/86963/parah-maling-gasak-kabel-listrik-sebabkan-ratusan-rumah-di-tanjungsari-bogor-gelap-gulita">Bogor </a>dan sekitarnya dengan nilai Rp70 miliar.Penyitaan ini berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi kerja sama jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (<a href="https://www.reqnews.com/read/news/84961/kpk-panggil-eks-dirut-pertamina-nicke-widyawati-terkait-kasus-pgn">PGN</a>) dengan PT IAE.Penyitaan dilakukan selama kurun waktu bulan April sampai dengan Mei 2025,“Penyidik telah melakukan penyitaan uang dan tanah,” ujar Juru Bicara <a href="https://www.reqnews.com/read/news/86951/kasus-korupsi-asdp-kpk-sita-rumah-mewah-hingga-jam-tangan-berlian">KPK </a>Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis pada Senin, 26 Mei 2025.Budi memerinci, uang yang disita dalam mata uang asing, yakni 1.523.284 (1,5 juta) dolar AS atau setara Rp24 miliar lebih.Sementara itu, tujuh tanah yang disita berlokasi di Bogor dan sekitarnya. Luasnya mencapai 31.772 meter persegi dengan nilai taksiran sekitar Rp70 miliar.Diketahui, KPK mengusut perkara dugaan korupsi terkait transaksi jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE pada 2017-2021. Transaksi jual beli itu merugikan keuangan negara mencapai 15 juta dolar AS atau setara Rp240 miliar lebih.Dalam kasus ini KPK telah menetapkan &nbsp;Dirut PT Inalum sekaligus mantan Direktur Komersial PT PGN, Danny Praditya dan Iswan Ibrahim selaku Dirut PT Isargas menjadi tersangka.

Kasus Jual Beli Gas PGN, KPK Sita Uang Rp24 Miliar dan 7 Bidang Tanah di Bogor

Berita Terkait

Berita Rekomendasi