JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) membantah adanya tudingan yang menyebut Jaksa Kejari Deli Serdang, Jhon Wesli Sinaga melakukan pemerasan Rp138 juta yang berujung pada aksi pembacokan.&nbsp; Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar menilai bahwa tuduhan tersebut sengaja dimunculkan pelaku untuk mengaburkan alasan pembacokan.&nbsp; Harli mengatakan bahwa setelah Kejati Sumatera Utara (Sumut) memeriksa korban, hasilnya bahwa jaksa Jhon tak pernah menangani perkara pelaku.&nbsp; "⁠Korban tidak pernah menangani perkara terkait pelaku, jadi bagaimana mungkin ada permintaan soal itu," kata Harli dalam keterangannya pada Rabu 28 Mei 2025.&nbsp; Lebih lanjut, menurutnya isu dugaan pemerasan yang disampaikan pihak pelaku ke publik agar alasan pembacokan terkait dengan pelaksanaan eksekusi putusan pengadilan tidak terendus penyidik.&nbsp; "Kami menilai yang bersangkutan mencoba mengalihkan isu dari isu pokoknya pelaksanaan eksekusi, karena pihak Kejati sudah investigasi korban mengaku tidak pernah melakukan itu," kata dia.&nbsp; Pihaknya pun berharap agar orang yang memerintahkan pembacokan terhadap Jaksa Jhon segera menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.&nbsp; "Kita mengharapkan bahwa segeralah menyerahkan diri, menjalankan aturan hukum. Karena sesungguhnya kami hanya menjalankan tugas fungsi sesuai undang-undang, sesuai aturan," kata dia.&nbsp; Harli juga meminta agar tak ada pengalihan isu adanya dugaan permintaan uang yang dilakukan oleh jaksa. Padahal, faktanya Jaksa Jhon tak pernah menangani kasus pelaku.&nbsp; "Jangan dialihkan isu misalnya, bahwa ini karena ada permintaan uang. Karena tidak ada kaitannya, dia bukan menangani perkara terhadap yang melakukan pembacokan," ujarnya.&nbsp; Diketahui, peristiwa pembacokan itu terjadi di perkebunan sawit, Desa Perbahingan, Kecamatan Kotarih, Kabupaten Sergai, pada Sabtu 24 Mei 2025, sekitar pukul 13.30 WIB.&nbsp; Dalam kasus tersebut polisi telah menangkap tiga pelaku Alpa Patria Lubis alias Kepot sebagai otak pelaku, serta Surya Darma alias Gallo dan Mardiansyah alias Bendil sebagai eksekutor.&nbsp; Sementara itu, Wakil Ketua Koti Pemuda Pancasila Deli Serdang, Alpa Patria Lubis alias Kepot sebelumnya mengaku memerintahkan seseorang untuk membacok jaksa Jhon Wesli Sinaga dan stafnya Acensio Asilvanov Hutabarat karena sakit hati.&nbsp; Kuasa hukum Kepot, Dedi Pranoto mengatakan bahwa kliennya selama ini merasa dimanfaatkan oleh jaksa Jhon Wesli karena dimintai uang Rp138 juta demi meringankan tuntutan.&nbsp; "Jadi kasus ini ditangani oleh si jaksa ini bersama timnya. Untuk meringankan tuntutan, jaksa meminta uang kepada Kepot. Uang yang diberikan yakni Rp60 juta, Rp40 juta, Rp30 juta, dan Rp8 juta. Sehingga totalnya Rp138 juta," kata Dedi.

Kejagung Bantah Jaksa Deli Serdang Dibacok Gegara Peras Pelaku Hingga Rp138 Juta

Berita Terkait

Berita Rekomendasi