Tokyo, REQNews.com -- <a href="https://www.france24.com/en/live-news/20250605-japanese-startup-attempts-moon-landing">ispace</a>, sebuah perusahaan rintisan Jepang, Jumat 6 Juni akan mencoba mendaratkan wahana luar angkasa tanpa awak bernama Resilience di permukaan Bulan.Pendaratan diharapkan terjadi pukul 16:17 waktu Jepang dan akan disiarkan di situs web milik perusahaan. Upaya pendaratan ini terjadi dua tahun setlah percobaan pertama gagal dan wahana yang dikirim jatuh ke permukaan Bulan."Kami memanfaatkan pengalaman operasional misi pertama, dan selama perjalanan ke Bulan yang kedua," kata Takeshi Hakamada, CEO ispace, pekan lalu.Jika berhasil, Resilience akan menjadi wahana ketiga yang mendarat di permukaan satelit Bumi yang berbatu, dan yang pertama oleh perusahaan yang berbasis di luar AS.Hanya lima negara yang sukses mendaratkan wahana antariksa di Bulan, yaitu Uni Soviet, AS, Tiongkok, India, dan Jepang. Kini, perusahaan berlomba-lomba menawarkan peluang eksplorasi ruang angkasa yang lebih urah dan sering daripada yang dilakukan pemerintah.Tahun lalu, Intuitive Macchine -- perusahaan yang berbasis di Houston -- menjadi swasta pertama yang mendaratkan wahana di Bulan. Wahana yang dikirim Intuitive Machine mendarat di lokasi yang salah, tapi mampu menyelesaikan pengujian dan mengirim foto.Maret tahunnlalu, Blue Ghost milik Firefly Aerospace -- diluncurkan SpaceX -- mendarat di Bulan. Resilience juga diluncurkan SpaceX.Meski menggunakan roket yang sama, Resilience butuh waktu lebih lama untuk mencapai Bulan dibanding Blue Ghost. Meski demikian, ispace berharap mendapatkan momen kejayaannya setelah misi pertamanya menghasilkan pendaratan keras yang tidak dapat diselamatkan.Mendarat di Bulan sangat menantang, karena pesawat antariksa harus bergantung pada pembakaran pendorong yang dikontrol secara tepat untuk memperlambat penurunan.Upaya kedu Intuitive Machine mendarat di Bulan, Maret lalu, berakhir mengecewakan. Saat itu, Athena -- pesawat ruang angkasa Intuitive Machine -- dirancang untuk mendarat di dataran tinggi Mons Mouton, yang lebih dekat ke kutub selatan Bulan. Athena terbalik dan tidak dapat mengisi ulang baterei bertenaga surya yang digendongnya.Sebelumnya, Space One -- perusahaan rintisan Jepang lainnya -- telah berusaha menjadi yang pertama menempatkan satelit di orbit. Peluncuran roket terakhirnya, Desember 2024, berhasil tapi terlihat berputar dan harus dihentikan.

Besok, Perusahaan Rintisan Jepang Coba Daratkan Wahana Luar Angkasa di Bulan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi