JAKARTA, REQNews &nbsp;–<a href="https://www.reqnews.com/read/news/84393/polri-dan-kementerian-kehutanan-perpanjang-kerja-sama-untuk-lindungi-hutan"> Kementerian Kehutanan </a>tidak menerbitkan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH) baru di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.Hal ini imbas kerusakan lingkungan yang diduga karena aktivitas pertambangan nikel di<a href="https://www.reqnews.com/read/news/52606/polisi-tangkap-satu-lagi-pembunuh-wartawan-raja-ampat-pos-tewas-dikeroyok-di-kramat-jati-jakarta"> Raja Ampat.</a>“Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni telah memberikan arahan tegas untuk tidak menerbitkan Persetujuan Penggunaan<a href="https://www.reqnews.com/read/news/84295/terungkap-mayat-pria-yang-ditemukan-di-kawasan-hutan-lindung-buleleng-ternyata-dibunuh-3-emakemak"> Kawasan Hutan</a> (PPKH) baru di Raja Ampat,” ujar Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Ade Triaji Kusumah, Kamis 5 Juni 2025.Saat ini, terdapat dua PPKH yang telah diterbitkan di wilayah Raja Ampat, masing-masing pada tahun 2020 dan tahun 2022.Keduanya didasarkan pada perizinan di sektor pertambangan, berupa Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan persetujuan lingkungan yang berlaku saat itu.Ade Triaji Kusumah mengungkapkan untuk izin yang lama pihaknya akan melakukan evaluasi dan melakukan pengawasan ketat.“Sebagai bentuk respons atas kekhawatiran terhadap potensi degradasi lingkungan di kawasan bernilai konservasi tinggi seperti Raja Ampat, Menteri Kehutanan telah menginstruksikan penghentian sementara penerbitan PPKH baru. Intinya yang baru kita hentikan, yang lama kita evaluasi dan awasi ketat,"bebernya.Raja Ampat kata dia merupakan ekosistem yang sangat kaya secara ekologis dan memiliki nilai budaya tinggi. Karena itu, Kementerian Kehutanan akan memprioritaskan perlindungan kawasan ini.“Kami juga akan terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait, pemerintah daerah, serta masyarakat sipil agar setiap bentuk pembangunan di Raja Ampat dapat berlangsung secara berkelanjutan dan tidak mengancam kelestarian lingkungan,” ungkap Ade.

Hutan Raja Ampat Rusak, Kemenhut Hentikan Sementara Penerbitan PPKH

Berita Terkait

Berita Rekomendasi