Tokyo, REQNews.com -- <a href="https://nypost.com/2025/06/05/world-news/private-lunar-lander-from-japan-falls-silent-while-attempting-a-moon-touchdown/">ispace</a>, perusahaan rintisan Jepang, Jumat 6 Juni kali kedua gagal mendaratkan wahana luar angkasa di permukaan Bulan.Berbicara kepada wartawan, ispace mengatakan misi pendaratan di permukaan Bulan gagal beberapa jam setelah komuniasi dengan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/87271/besok-perusahaan-rintisan-jepang-coba-daratkan-wahana-luar-angkasa-di-bulan">Resilience</a> -- nama wahana yang dikirim itu -- terputus. Pengendali penerbangan bergegas mendapatkan kembali kontak, tapi hanya mendapatkan keheningan.Komunikasi terputus kurng dua menit sebelum Resilience dijadwalkan mendarat di Bulan dengan penjelajah mini. Saat itu, penurunan dari orbit Bulan tampaknya berjalan lancar.Takeshi Hakamada, CEO dan pendiri ispace, meminta maaf kepada semua orang yang berkontribusi pada misi ini. Dua tahun lalu, pendaratan bulan pertama ispace juga berakhir dengan pendaratan darurat, yang kemudian memunculkan nama Resilience -- sebagai nama wahana yang gagal mendarat.Resilience membaw penjelajah dengan sekop, untuk mengumpulkan tanah Bulan, serta rumah merah seukuran mainan milik seniman Swedia. Rumah merah itu rencannya akan ditempatkan di permukaan Bulan yang berdebu.Pejabat ispace mengatakan terlalu duni mengetahui apakah masalah yang sama menghancurkan kedua misi itu. "Ini kali kedua kami tidak dapat mendarat. Jadi, kami benar-benar harus menanggapinya dengan sangat serius," kata Hakamada kepada wartawan. Ia juga mengatakan perusahaan akan terus melakukan banyak misi ke Bulan.Analisis awal menunjukan sistem laser pengukur ketinggian tidak bekerja sesuai rencana, dan wahana pendarat turun terlalu cepat. Berdasar keadaan ini, saat ini diasumsikan bahwa wahana pendarat kemungkinan melakukan pendaratan keras di permukaan Bulan," kata ispace.Resilience menargetkan bagian atas Bulan, tempat yang tidak terlalu berbahaya dibanding bagian bawah yang gelap. Tim ispace memilih area datar denagn bebreapa batu besar di Mare Prigoris, atau Laut Dingin -- wilayah panjang dan sempit yang penuh kawah dan aliran lava purba yang membentang sepanjang sisi utara dekat Bulan.Rencananya, Resilience -- wahana sepanjang 7,5 kaki -- akan mengirim gambar dalam hitungan jam dan wahana pendarat akan menurunkan penjelajah.&nbsp;

Perusahaan Rintisan Jepang Gagal Lagi Daratkan Wahana di Permukaan Bulan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi