JAKARTA, REQnews - Beberapa organisasi pemuda adat yang tergabung dalam Aliansi Jaga Alam <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/87290/bikin-rusak-sejumlah-pulau-ini-daftar-4-perusahaan-tambang-nikel-di-raja-ampat-yang-disorot-warganet">Raja Ampat</a> menolak tegas ekspansi dan eksploitasi pertambangan nikel di Pulau Manyaifun dan Batang Pele, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.&nbsp;Ternyata hal ini dinilai sebagai ancaman terhadap keutuhan ekosistem di Raja Ampat. Ketua Barisan &nbsp;Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Moi Maya, Elon Salomo Moifilit&nbsp; menyatakan keindahan di Raja Ampat saat ini mulai dirusak dengan aktivitas pertambangan nikel.&nbsp; Terdapat gugusan pulau yang dikeruk atas nama transisi energi, bahkan sebagian wilayah adat di Raja Ampat terancam punah akibat aktivitas pertambangan nikel.“Ada aktivitas kapal tongkang yang hilir mudik dan ekskavator yang bekerja melakukan bisnis&nbsp;penambangan nikel di pulau-pulau kecil Kabupaten Raja Ampat. Ini semua harus dihentikan,” kata Elon Salomo saat memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional pada 22 Mei 2025.Ia pun mendesak supaya pemerintah Indonesia tidak sembarangan memberikan izin pertambangan yang berpotensi pada kerusakan alam.&nbsp;“Barisan Pemuda Adat Nusantara Moi Maya meminta dukungan semua pihak untuk mencabut izin pertambangan yang dapat merusak keindahan anekaragam hayati di Raja Ampat,” kata Elon.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Tegas! Pemuda Adat Tolak Ekspansi Pertambangan Nikel di Raja Ampat

Berita Terkait

Berita Rekomendasi