Beijing, REQNews.com -- Sejumlah ilmuwan Tiongkok membuktikan kecerdasan buatan (AI) mampu secara spontan mengembangkan kognisi tingkat manusia.<a href="https://www.globaltimes.cn/page/202506/1335801.shtml">Global Times </a>melaporkan tim ilmiah Tiongkok, dengan menganalisis eksperimen perilakudengan neuroimaging, untuk kali pertama mengonfirmasi bahwa model bahasa besar (LLM) multimodal yang berbasis teknologi AI dapat secara spontan membentuk sistem representasi konsep obyek yang sangat mirip dengan manusia.Penelitian ini dilakukan tim dari State Key Lanoratory of Brain Cognition dan Brain-inspired Intelligence Technology, Institute of Automation, Chinese Academy of Sciences (CAS), Institute of Neuroscience, State Key Laboratory of Brain Cognition and Brain-inspired Intteligence Technology, CAS Center for Excellence in Brain Science and Intelligence Technology, dan kobalorator lainnya.Makalah penelitian, dipublikasikan di Nature Machine Intteligence online pada 9 Juni, menyatakan temuan ini memajukan pemahaman kecerdasan mesin dan menginformasikan pengembangan sistem kognitif buatan lebih mirip manusia.Manusia dapat mengonseptualisasikan obyek di alam, dan kemampuan kognitif ini telah lama dianggap sebagai inti kecerdasan manusia. Ketika orang melihat anjing, mobil, dan apel, mereka tidak hanya dapat mengenali karakteristik fisiknya tapi juga memhami fungsi, nilai emosional, dan makna budayanya, kata Du Changde dari Insititut Otomasi CAS dan penulis pertama makalah.Menurut Du, represenatasi konseptual multidimensi itu membentuk landasan kognisi manusia.Dalam beberapa tahun terakhir, dengan perkembangan LLM yang eksplosif seperti ChatGPT, pertanyaan mendasar tentang apakah model bahasa besar dapat mengembangkan representasi konsep obyek yang mirip dengan manusia, dari bahasa dan data multimodal telah muncul dan menarik perhatian luas.He Huiguang, peneliti di Institut Otomasi CAS, menunjukan penelitian AI tradisional telah berfokus pada akurasi pengenalan obyek, tapi jarang mengeksploitasi apakah model ini benar-benar memahami makna obyek. AI saat ini dapat membedakan gambar kucing dan anjing, tapi perbedaan mendasar antara pengenalan ini dan pemahaman manusia masih perlu diklarifikasi.Tim Tiongkok menggabungkan eksperimen perilaku dan analisis neuroimaging untuk mengeksplorasi hubungan antara representasi obyek konsep dalam LLM dan kognisi manusia. Mereka mengumpulkan 4,7 juta penilaian triplet dari LLM dan LLM multimodal untuk memperoleh embedding berdimensi rendah yang menangkapstruktur kesamaan dri 1.854 obyek alami.Embedding 66 dimensi yang dihasilkan bersifat prediktif stabil, menunjukan pengelompokan semantik yang mirip degnan representasi mantal manusia. Hebatnya, dimensi yang mendasari dapat ditafsirkan, menunjukan bahwa LLM dan LLM multimodal mengembangkan representasi konseptual obyek seperti manusia.Tim kemudian membandingkan konsistensi antara LLM dan manusia dalam pola seleksi perilaku. Hasilnya, &nbsp;LLM berkinerja lebih baik dalam konsistensi. Studi ini jgua mengungkapkan bahwa manusia cederung menggabungkan fitur visual dan informasi semantik saat membuat keputusan, sedangkan LLM mengandalkan label semantik dan konsep abstrak.

Ilmuwan Cina: AI Mampu Secara Spontan Kembangkan Kognisi Tingkat Manusia

Berita Terkait

Berita Rekomendasi