JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengakui jika Ibrahim Arief (IA) bukanlah staf khusus (Stafsus) mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.&nbsp; Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan bahwa Ibrahim Arief merupakan seorang konsultan yang direkrut oleh stafsus Nadiem lainnya yaitu Jurist Tan (JT).&nbsp; "Jadi terkait dengan pemeriksaan IA, memang dia seorang konsultan yang dikontrak secara perorangan, tapi terkait dengan status JT," kata Harli dalam keterangannya pada Minggu 15 Juni 2025.&nbsp; Lebih lanjut, Harli menyebut jika Ibrahim saat itu merupakan anggota tim review pengadaan laptop chromebook di Kemendikbuk Ristek.&nbsp; Tim tersebut dibentuk untuk menelaah penggunaan sistem operasi&nbsp;chrome&nbsp;dalam pengadaan laptop&nbsp;Chromebook&nbsp;untuk program digitalisasi pendidikan.&nbsp; "Karena kan ada kajian yang sudah dilakukan terhadap itu. Nah di dalam kajian itu dibentuklah tim review. Tim review ini salah satunya yang bersangkutan sebagai anggota di situ," kata dia.&nbsp; Sehingga menurutnya, penyidik Jampidsus Kejagung perlu meminta keterangan untuk mendalami sikap Ibrahim mengenai review kajian teknis chromebook yang sudah dilakukan sebelumnya.&nbsp; Diketahui, Kuasa Hukum Ibrahim yaitu Indra Haposan Sihombing sebelumnya menegaskan bahwa kliennya bukan stafsus Nadiem Makarim, melainkan konsultan individu di kementerian.&nbsp; "Kami luruskan satu hal dulu. Mas Ibam (Ibrahim) ini adalah bukan seorang stafsus. Mas Ibam ini konsultan individu kementerian," kata Indra.&nbsp; "Beliau konsultan individu yang ditunjuk untuk bekerja, memberikan masukan-masukan terhadap teknologi kementerian," tambahnya.&nbsp; Ia mengatakan jika Ibrahim saat itu ditugaskan untuk memberikan masukan-masukan terhadap operating system Chromebook dan Windows kepada kementerian sebagai bahan pertimbangan.&nbsp; "Kemudian nanti yang menentukan kementerian sendiri. Jadi beliau ini tidak terlibat dalam sistem pengadaan, bukan. Jadi dia hanya sebagai tim pemberi masukan, tidak lebih dari situ," katanya.&nbsp; Sementara itu, ia mengatakan bahwa terkait dengan penunjukan Ibarahim sebagai konsultan merupakan amanah langsung dari direktorat di Kemendikbud Ristek kala itu.&nbsp; "Kontrak kerjanya langsung ke direktorat-direktorat di kementerian. Ini yang nanti kami lagi coba cari datanya, kami akan melampirkan kepada penyidik. Jadi bukan ditunjuk oleh Mas Nadiem, bukan. Ini resmi ditunjuk oleh direktorat," ujarnya.&nbsp; Sebelumnya, penyidik Direktorat Jampidsus Kejaksaan Agung memeriksa Ibrahim Arief sebagai saksi pada Kamis 12 Juni 2025.&nbsp; Pemeriksaan dilakukan terkait dugaan korupsi pada Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI dalam Program Digitalisasi Pendidikan tahun 2019-2022.&nbsp; Diketahui, Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan laptop senilai Rp9,9 triliun di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset (Kemendikbud Ristek) periode 2019-2022 ketika Nadiem Makarim menjabat sebagai menteri.&nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Penyidikan kasus itu dilakukan sejak Selasa 20 Mei 2025 lalu. Dalam kasus tersebut, penyidik menduga bahwa ada persekongkolan atau pemufakatan jahat dari sejumlah pihak.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Hal itu dilakukan untuk mengarahkan agar tim teknis membuat kajian pengadaan alat TIK berupa laptop yang berbasis pada operating system chromebook, terkait dengan teknologi pendidikan.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Padahal, hasil uji coba yang dilakukan pada tahun 2019 menunjukkan penggunaan 1.000 unit Chromebook tidak efektif sebagai sarana pembelajaran, karena internet di Indonesia belum merata.&nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Sehingga, penyidik menduga ada persekongkolan dalam pengadaan tersebut. Karena menurutnya, pada tahun-tahun sebelumnya sudah dilakukan uji coba dan hasilnya penggunaan Chromebook kurang tepat.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Sementara itu, anggaran untuk pengadaan Chromebook yang mencapai Rp9,9 triliun itu, terdiri dari Rp3,58 triliun dana di Satuan Pendidikan dan Rp6,399 triliun melalui dana alokasi khusus (DAK).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Sebelumnya penyidik juga telah menggeledah apartemen milik tiga mantan stafsus eks Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Lokasi yang digeledah yaitu berada di Apartemen Kuningan Place milik FH (Fiona Handayani) dan Apartemen Ciputra World 2 Tower Orchard milik JT (Jurist Tan). Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita sejumlah dokumen hingga barang bukti elektronik yang akan didalami kaitannya dengan perkara.&nbsp; &nbsp; &nbsp; Terbaru, penyidik menggeledah apartemen milik eks stafsus bernama Ibrahim Arief (IA) yang berada di Cilandak, Jakarta Selatan. Dalam penggeledahan tersebut, pihaknya menyita sejumlah barang bukti elektronik seperti handphone hingga laptop.&nbsp;

Bukan Stafsus Nadiem, Ibrahim Arief Berstatus Konsultan Kontrak di Pengadaan Chromebook

Berita Terkait

Berita Rekomendasi