Washington, REQNews.com -- Sebanyak 40 persen warga Amerika Serikat (AS) percaya <a href="https://www.rt.com/news/619660-us-civil-war-poll/">perang saudara </a>'agak' atau 'sangat mungkin' terjadi pada dekade berikut, demikian jajak pendapt YouGov yang dirilis Selasa 17 Juni.Jajak pendapat yang menyurvei 3.375 orang dewasa itu menggarisbawahi kecemasan yang meluas atas perpecahan yang semakin dalam di AS. Responden mengikuti gelombang kerusuhan di AS, termasuk protes keras terhadap deportasi federal dan demonstrasi nasional yang ditujukan kepada Presiden Donald Trump.Responden perempuan cenderung menganggap perang saudara sesuatu yang masuk akal. Sebayak 45 persen perempuan menyatakan perang saudara sangat mungkin terjadi.Padangan responden bervariasi menurut afiliasi polisik; 48 persen Demokrat, 39 persen independen, dan 32 persen Republik, mengatakan perang saudara setidaknya agak mungkin terjadi. Sebanyak 20 persen responden tidak yakin atau menolak menjawab.Data ini juga menunjukan adanya kesenjangan rasial. Di antara responden kulit putih, 10 persen mengatakan perang saudara sangat mungkin terjadi, dibanding 18 persen responden kulit hitam. Orang Hispanik yang paling mungkin sepenuhnya menepis gagasan itu, dengan hanya 11 persen mengatakan onflik tidak mungkin terjadi sama sekali. Sedangkan 15 persen menyebutnya sangat mungkin.Awal bulan ini kerusuhan meletus di California sebagai respon terhadap tindakan penegakan hukum imigrasi federal. Trump mengerahkan Garda Nasional dan Marinir setelah bentrok publik dengan Gubernur California Gavin Newsome atas penanganan krisis.Pekan lalu, perwakilan negara bagian Minnesota Melisa Hortman dan suaminya ditembak mati dan senator negara bagian John Hoffman dan istrinya terluka dalam serangan bermotif politik.Sabtu lalu, sekitar lima juga orang berpartisipasi dalam pawai No Kings di seluruh 50 negara bagian. Penyelenggara menggambarkan protes itu sebagai perlawanan terhadap otoritarianisme, politik yang mengutamakan miliarder, dan militerisasi demokrasi kita.Sekutu Partai Republik memperingatkan bahwa Trump kehilangan dukungan karena menyimpang dari platform America First-nya, karena mendukung serangan Israel terhadap Iran. Trump menepis kritik itu dalam wawancara dengan The Atlantic, dengan mengatakan hanya dia yang mendefinisikan America First.

40 Persen Warga AS Percaya Perang Saudara Sangat Mungkin Terjadi Pada Dekade Berikut

Berita Terkait

Berita Rekomendasi