JAKARTA, REQNews - Penyidik <a href="https://www.reqnews.com/read/news/87979/berada-di-kawasan-elite-hari-ini-rumah-mewah-kadis-pupr-sumut-digeledah-kpk">Komisi Pemberantasan Korupsi </a>(KPK) memeriksa dua pihak swasta, yakni Frenky Halim dan Stenley Yonata, terkait aliran dana dari tersangka pemilik PT Jembatan Nusantara (JN), Adjie (AD).Dana tersebut diduga berasal dari tindak pidana korupsi (TPK) terkait proses kerja sama usaha (KSU) dan akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh PT <a href="https://www.reqnews.com/read/news/86951/kasus-korupsi-asdp-kpk-sita-rumah-mewah-hingga-jam-tangan-berlian">ASDP</a> Indonesia Ferry (Persero) pada 2019–2022."Penyidik mendalami aliran dana dari tersangka AD," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis 3 Juli 2025.Meski demikian, Budi enggan menyebut nilai dan peruntukan dana tersebut karena substansi materi penyidikan bersifat rahasia dan akan diungkapkan dalam proses persidangan.Frenky Halim dan Stenley Yonata telah rampung menjalani pemeriksaan pada Rabu 2 Juli 2025 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.Sebelumnya, penyidik KPK juga memeriksa Kepala Cabang Bank Panin KCU Senayan terkait aliran dana dalam rekening milik tersangka Adjie ke sejumlah perusahaan terafiliasi.Dana dalam rekening itu diduga berasal dari tindak pidana korupsi kerja sama usaha dan akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP."Saksi nomor 2 (Kepala Cabang Bank Panin KCU Senayan) hadir menjelaskan terkait aliran uang di rekening Tersangka A dan perusahaannya," ujar Budi dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Selasa 1 Juli 2025.Budi belum merinci perusahaan mana saja yang menerima aliran dana, karena penyidikan masih berjalan. Selain PT JN yang telah diakuisisi ASDP, Adjie juga diketahui memiliki sejumlah perusahaan lainnya.Pemeriksaan terhadap Kepala Cabang<a href="https://www.reqnews.com/read/news/37952/nah-loh-kpk-dalami-suap-pajak-bank-panin"> Bank Panin</a> dilakukan pada Senin 30 Juni 2025, sementara saksi lain bernama Hely, Direktur PT Karya Prima Valasindo, absen karena sedang menjalani perawatan di Malaysia.KPK sebelumnya telah menetapkan dan menahan tiga mantan anggota dewan direksi PT ASDP Indonesia Ferry dalam kasus ini, yaitu Ira Puspadewi (Direktur Utama periode 2017–2024), Harry Muhammad Adhi Caksono (Direktur Perencanaan dan Pengembangan periode 2020–2024), dan Muhammad Yusuf Hadi (Direktur Komersial dan Pelayanan periode 2019–2024). Berkas perkara ketiganya telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum.Adjie, pemilik PT JN, juga telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan, meski saat ini dibantarkan ke RS Polri karena alasan kesehatan. Proses penyidikannya masih berlangsung.

Usut Aliran Dana Bos Jembatan Nusantara, KPK Periksa Franky Halim dan Stanley Yonata

Berita Terkait

Berita Rekomendasi