JAKARTA, REQnews - Undang-undang yang melarang penggunaan pakaian yang menutup wajah seperti<a href="https://www.reqnews.com/tag/larang-pakai-cadar"> cadar</a> dan niqab di tempat umum resmi ditandatangani oleh Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.&nbsp;Adapun kebijakan ini menjadikan Kazakhstan negara Asia Tengah terbaru yang melarang menggunakan atribut keagamaan di tempat publik setelah Tajikistan. Padahal, kedua negara ini merupakan negara bekas pecahan Uni Soviet yang sama-sama memiliki mayoritas penduduk MuslimMelansir media The Straits Times bahwa pada Undang-Undang tersebut tertera bahwa pakaian yang dinilai ‘mengganggu sistem pengenalan wajah’ dilarang digunakan di ruang publik.&nbsp;Meski demikian, terdapat pengecualian di bidang-bidang tertentu seperti medis, kondisi cuaca ekstrem, dan acara olahraga serta kebudayaan.&nbsp;Tidak ada penyebutan secara eksplisit yang menyebut agama tertentu atau jenis pakaian keagamaan tertentu. Diketahui bahwa kebijakan ini sebagai langkah pembatasan terhadap pakaian Islami seperti kerudung dan niqab.&nbsp;Undang-undang ini ternyata dipuji oleh Presiden Kazakhstan, Tokayev. Ia menilai bahwa hal ini merupakan upaya memperkuat identitas etnis Kazakhstan yang mayoritas penduduknya beragama Islam."Daripada mengenakan jubah hitam yang menutupi wajah, jauh lebih baik memakai pakaian dengan gaya nasional," kata Tokayev.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Ternyata Ini Negara yang Larang Penggunaan Cadar di Tempat Umum

Berita Terkait

Berita Rekomendasi