JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyampaikan duka cita atas gugurnya Staf Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Pidsus Kejari) Simalungun, Reynanda Ginting (26).&nbsp; Diketahui, Reynanda sebelumya dikabarkan hanyut di sungai Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), saat melakukan pengejaran terhadap saksi dugaan korupsi dana desa.&nbsp; "Kami menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas gugurnya Reynanda dalam menjalankan tugas mulia. Dengan doa yang tulus, semoga diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapinya," kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar dikutip pada Minggu 6 Juli 2025.&nbsp; Menurutnya, peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi seluruh insan Adhyaksa di mana pun berada.&nbsp; Ia mengatakan bahwa peristiwa ini sebagai pengingat akan tingginya risiko yang dihadapi para penegak hukum dalam menjalankan tugas.&nbsp; "Kami bangga memiliki adhyaksa muda yang memiliki daya juang dan keberanian, bahkan sampai mengorbankan jiwa untuk penegakan hukum yang bermartabat," kata Harli.&nbsp; "Sikap ini akan menjadi semangat dan teladan bagi insan adhyaksa lainnya dalam berkarya," ujarnya.&nbsp; Diketahui, seorang calon jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Simalungun, Reynanda Primta Ginting (26), tewas terbawa arus Sungai Silau, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Rabu 2 Juli 2025.&nbsp;&nbsp; Reynanda yang merupakan staf Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Simalungun saat itu tengah ikut dalam operasi penjemputan paksa terhadap dua saksi yang beberapa kali mangkir dari pemeriksaan dugaan korupsi dana desa.&nbsp;&nbsp; Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang mengatakan bahwa kedua saksi tersebut yaitu Kardianto yang merupakan Pangulu (Kepala Desa) Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang dan Bambang Surya Siregar, bendahara desa.&nbsp;&nbsp; “Kardianto dan Bambang belum pernah memenuhi panggilan meski sudah lima kali dilakukan pemanggilan. Upaya paksa dilakukan setelah mendapat titik lokasi dari informan, kemudian ditindaklanjuti ke sana,” kata Edison kepada wartawan dikutip pada Jumat 4 Juli 2025.&nbsp;&nbsp; Saat hendak diamankan, Edison mengatakan bahwa Kardianto melawan kemudian melompat ke Sungai Silau dan Reynanda mencoba mengejarnya.&nbsp;&nbsp; “Mereka melakukan perlawanan sehingga almarhum melompat mengejar dia,” kata dia.&nbsp;&nbsp; Berdasarkan informasi, Kardianto yang diduga tidak bisa berenang mencoba diselamatkan oleh seorang warga bernama Fahri yang tengah berada di lokasi dengan melompat ke sungai.&nbsp;&nbsp; Kardianto pun berhasil diselamatkan ke pinggir sungai. Namun Fahri justru kelelahan di tengah sungai dan Reynanda melompat lagi ke sungai untuk membantu Fahri.&nbsp;&nbsp; Namun, keduanya hanyut terbawa arus sungai yang deras. Jasad Reynanda ditemukan sekitar 3 kilometer dari titik awal hanyut pada Kamis (3/7) pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia.&nbsp;

Kejaksaan Berduka, Calon Jaksa Gugur saat Buru Saksi Korupsi Dana Desa di Sumut

Berita Terkait

Berita Rekomendasi