Seoul, REQNew.com -- Ternyata, bantuan langsung tunai (BLT) tidak hanya dikenal di Indonesia. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) baru-baru ini meluncurkan program serupa -- yang oleh pejabat disebut kupon konsumsi -- untuk meningkatkan belanja dalam negeri dan menyegarkan kembali perekonomian yang lesu.<a href="https://www.koreaherald.com/article/10525026">Korea Herald</a> melaporkan BLT yang dikucurkan adalah bagian dari anggaran tambahan sebesar 31,8 triliun won, atau Rp 377 triliun, yang disahkan Majelis Nasional, Jumat pekan lalu. Program ini dijadwlkan akan dimulai 21 Juli dan berlangsung sampai 12 September."Kami akan memastikan persiapan menyeluruh agar program ini dapat berfungsi sebagai katalisator pemulihan ekonomi lewat peningkatan konsumsi dan mendukung mereka yang membutuhkan," kata wakil Menteri Dalam Negeri Korsel Kim Min-jae, yang memimpin gugus tugas antarlembaga, yang mengawasi inisiatif ini.Semua warga negara yang dinggal di Korsel pada 18 Juni akan menerima BLT satu kali sebesar 150 ribu won, atau Rp 1.781.131. Pencarian dilakukan melalui kartu kredit atau debit, kartu prabayar, atau sertifikat hadiah yang dikeluarkan pemerintah daerah.Dukungan tambahan akan ditujukan ke kelompok rentan. Rumah tangga yang nyaris miskin dan keluarga dengan orang tua tunggal akan menerima 300 ribu won, atau Rp 3,5 juta, dan penerima tunjangan hidup dasar akan mendapatkan 400 ribu won atau Rp 4,7 juta. Mereka yang tinggal di daerah pedesaan akan menerima 50 ribu won atau Rp 595 ribu.Pembayaran tahap kedua, yang direncanakan 22 September hingga 31 Oktober, akan memberikan 100 ribu won atau Rp 1,2 juta kepada 90 persen penduduk berpenghasilan terendah. Kelayakan akan ditentukan berdasarkan premi asuransi kesehatan nasional, dengan rincian akan diumumkan September 2025 mendatang.Korsel adalah negara Asia denga ekonomi terbesar keempat yang nyaris mengalami resesi tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi Korsel terhenti pada partuh kedua tahun itu, menyusul kontraksi pada kuartal kedua dan pemulihan yang lemah pada kuartal ketiga.Penurunan ini secara luas dikaitkan degnan ketidakstabilan politik dalam negeri, yang berpuncak pada pemakzulan Presiden Yoon Sul-yeol atas tuduhan pemberontakan. Presiden Lee Jae-myung, yang mulai menjabat pada 4 Juni, memperkenalkan paket stimulus yang mencakup bantuan lansung tunai dan voucher digital, serta menjanjikan investasi dalam infrastruktur AI untuk mendorong pertumbuhan.

Korea Selatan Luncurkan Program Bantuan Langsung Tunai untuk Atasi Kelesuan Ekonomi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi