JAKARTA, REQNews - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil mantan Direktur Keuangan (Dirkeu)<a href="https://www.reqnews.com/read/news/87580/majelis-hakim-tolak-eksepsi--eks-dirut-pt-taspen-antonius-kosasih"> PT Taspen</a>, Patar Sitanggang (PS), untuk menjalani pemeriksaan, Rabu 9 Juli 2025.Pemeriksaan Patar Sitanggang akan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan."Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK atas nama PS, Karyawan Swasta," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Jakarta, Rabu 9 Juli 2025.Patar diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi investasi fiktif PT Taspen, dengan tersangka korporasi PT Insight Investment Management (IIM).Dalam surat dakwaan, Patar disebut menerima aliran dana sebesar Rp200 juta dari skema investasi fiktif tersebut.Selain Patar, KPK juga memanggil dua saksi lainnya, yakni Jusmaidi Indra, pensiunan karyawan BUMN yang pernah menjabat sebagai Senior Vice President Analisis Investasi PT Taspen pada 2021 hingga Januari 2023, serta Helmi Imam Satriyono, Direktur Keuangan PT ASABRI yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Taspen sejak Oktober 2018 hingga Januari 2020. Materi pokok pemeriksaan akan disampaikan oleh Budi setelah proses pemeriksaan rampung."Hari ini Rabu, KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK terkait<a href="https://www.reqnews.com/read/news/79901/kpk-periksa-2-saksi-dalami-dugaan-korupsi-investasi-fiktif-di-pt-taspen"> kegiatan Investasi </a>PT. Taspen (Persero)," ucap Budi.Sebagaimana diketahui, KPK tengah mengembangkan penyidikan terhadap tersangka korporasi PT IIM. Dalam kasus sebelumnya, KPK telah menyidangkan dua terdakwa, yakni mantan Direktur Utama PT Taspen, <a href="https://www.reqnews.com/read/news/76207/dirut-pt-taspen-antonius-kosasih-diperiksa-kpk-kasus-investasi-fiktif">Antonius Nicholas Stephanus Kosasih</a>, dan mantan Direktur Utama PT Insight Investment Management (IIM). Kerugian negara akibat perkara ini ditaksir mencapai Rp1 triliun.Aliran dana dari investasi fiktif tersebut diduga menguntungkan sejumlah pihak. Kosasih didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp34.322.107.459,40 (Rp34 miliar) berdasarkan kurs per 27 Mei 2025. Ia juga disebut memperkaya pihak lain, seperti mantan Direktur Utama PT IIM, Ekiawan Heri Primaryanto, sebesar USD 242.390 atau setara Rp3,9 miliar (kurs saat ini), serta Patar Sitanggang sebesar Rp200 juta.

Eks Bos Taspen Patar Sitanggang Diperiksa KPK

Berita Terkait

Berita Rekomendasi