JAKARTA, REQnews - Krisis bahan bakar melanda rumah sakit tempat lebih dari <a href="https://www.reqnews.com/read/news/71186/memilukan-bayi-prematur-di-rs-gaza-terpaksa-dipindah-karena-serangan-israel">100 bayi prematur </a>di Jalur Gaza berada dalam kondisi kritis. Fenomena ini terjadi karena krisis bahan bakar karena pengepungan Israel.&nbsp;Diketahui bahwa dua rumah sakit terbesar di Gaza yaitu Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, melaporkan kondisi darurat pada Rabu 10 Juli 2025, seiring terus berlanjutnya gempuran Israel dalam 24 jam terakhir.&nbsp;Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Muhammad Abu Salmiyah menegaskan bahwa lebih dari 100 bayi prematur dan sekitar 350 pasien cuci darah berada dalam situasi yang kritis.&nbsp;"Stasiun oksigen akan berhenti. Laboratorium dan bank darah tidak bisa berfungsi. Unit darah di lemari pendingin akan rusak. Rumah sakit ini akan berubah dari tempat penyembuhan menjadi 'kuburan' bagi semua yang ada di dalam," kata Abu Salmiyah.&nbsp;Ia juga menuding jika Israel hanya memberikan pasokan bahan bakar yang sangat sedikit. Bahkan Departemen Hemodialisa di RS Al-Shifa juga telah ditutup. Tujuannya untuk Unit Perawatan Intensif dan ruang operasi yang tidak bisa mati listrik sedetik saja.&nbsp;&nbsp;

Memilukan! 100 Bayi Prematur di Gaza Kritis Gegara Kondisi RS yang Hampir Kolaps

Berita Terkait

Berita Rekomendasi