JAKARTA, REQnews - Kepala Satgas Operasi (Kaops) Damai Cartenz 2025 Brigjen Faizal Ramadhani mengungkap asal usul senjata yang dimiliki oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).&nbsp; Ia mengatakan bahwa tak hanya dari rampasan, senjata-senjata tersebut juga berasal dari beberapa sumber lainnya seperti dari kelompok di Filipina hingga Papua Nugini.&nbsp; "Yang pertama memang mereka membeli ya. Dari data yang kita dapatkan yang sudah tangkap mereka membeli itu bisa dari dalam negeri, bisa dari luar negeri," kata Faizal kepada wartawan di Jakarta, Rabu 16 Juli 2025.&nbsp; "Kelompok dari luar negeri itu mulai dari yang kelompok Filipina dan kelompok Papua Nugini," lanjutnya.&nbsp; Jenderal bintang satu Polri itu menyebut bahwa untuk sumber senjata dari dalam negeri, terdiri dari berbagai macam kelompok.&nbsp; "Tentunya data yang sudah ada menunjukkan bahwa setiap tahun selalu ada kita melakukan penangkapan terhadap penjualan penjualan senjata api," kata dia.&nbsp; Ia mengatakan bahwa pada Maret&nbsp; 2025 lalu, pihaknya telah menyita kurang lebih 12 senjata, dengan hampir 4.000 amunisi.&nbsp; "Sementara yang lainnya, kalau tidak itu membawa senjata," kata Wakapolda Papua itu.&nbsp; Faizal menyebut bahwa untuk memutus sumber atau mata rantai pendapatan senjata KKB, pihaknya melakukan pengamatan terhadap jaringan-jaringan tersebut.&nbsp; "Yang pasti kita setiap waktu kita melakukan pengamatan terhadap jaringan-jaringan amunisi mereka, sehingga kita setiap waktu bahkan setiap tahun dari data yang ada kita selalu melakukan penangkapan terhadap penjualan senjata dan amunisi itu yang pertama," kata dia.&nbsp; Selain itu, pihaknya juga berusaha selalu menutup ruang gelap khususnya dari yang Papua Nugini dan Filipina.&nbsp; "Kita pernah mengirim anggota sampai ke Sulawesi Utara untuk memutus itu bahkan sampai ke Papua Nugini," ujarnya.&nbsp; Sementara itu, ia mengatakan bahwa dana pembelian senjata yang didapatkan KKB salah satunya dengan meminta kepada kepala desa dari dana desa.&nbsp; "Ada berbagai macam sumber ya, sumber pertama mereka melakukan kegiatan kegiatan yang sifatnya kriminal untuk mendapatkan uang itu," kata dia.&nbsp; Faizal mengatakan bahwa KKB memaksa para kepala desa untuk menyerahkan sejumlah uang dari dana desa tersebut untuk dikompulir.&nbsp; "Nah ini yang biasanya dikumpulin untuk membeli senjata. Karena dari yang telah kita tangkap, baik dari kepala desa, kepala distrik, telah melakukan penangkapan terkait dana-dana tersebut," ujarnya.

Kaops Damai Cartenz Ungkap Asal Senjata KKB dari Filipina hingga Papua Nugini

Berita Terkait

Berita Rekomendasi