JAKARTA, REQnews - Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) TBK, Iwan Kurniawan Lukminto (IKL) tiba di Gedung Bundar Jampidsus Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan pada Kamis 17 Juli 2025.&nbsp; Iwan datang untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit dari sejumlah bank daerah dan bank pemerintah kepada PT Sritex.&nbsp; Berdasarkan pantauan, Iwan yang terlihat mengenakan jaket abu-abu itu, tiba di Kejagung didampingi oleh dua kuasa hukumnya sekitar pukul 09.18 WIB.&nbsp; Tak banyak bicara, Iwan langsung masuk ke dalam gedung Jampidsus Kejagung. Ia mengaku telah membawa dokumen juga dalam pemeriksaan kali ini.&nbsp; "Makasih ya, makasih. Ya ada, ada dokumen," kata Iwan kepada wartawan di Kejagung, Jakarta Selatan.&nbsp; Diketahui, ini merupakan kelima kalinya Iwan diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), PT Bank DKI dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Jateng) kepada PT Sri Rejeki Isman, Tbk (PT Sritex) dan entitas anak usahanya.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Dalam kasus tersebut, Kejagung sebelumnya telah menetapkan tiga orang tersangka.&nbsp; Mereka adalah Direktur Utama PT Sritex Tahun 2005–2022 Iwan Setiawan Lukminto (ISL), DS (Dicky Syahbandinata) selaku Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tahun 2020 dan Zainuddin Mappa (ZM) selaku Direktur Utama PT Bank DKI Tahun 2020.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Para tersangka diduga terlibat kasus korupsi proses pemberian kredit oleh PT Bank BJB dan PT Bank DKI kepada PT Sritex dan entitas anak usaha yang ada di bawahnya.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Penyidik Jampidsus Kejagung menyebut bahwa dalam pemberian kredit kepada PT Sritex, tersangka DS dan ZM telah memberikan kredit secara melawan hukum, karena tidak melakukan analisa yang memadai dan tidak menaati prosedur serta persyaratan yang telah ditetapkan.&nbsp; Kredit yang diberikan kepada PT Sritex tersebut senilai total Rp3,58 triliun, yang kini macet dan merugikan negara hingga Rp692,9 miliar.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Penyidik Jampidsus Kejagung juga telah melakukan penggeledahan di sejumlah tempat, termasuk Direktur Utama (Dirut) PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto di Surakarta, Jawa Tengah pada Senin 30 Juni 2025. Dari penggeledahan tersebut penyidik menyita uang tunai senilai Rp2 miliar.&nbsp; &nbsp; &nbsp; Penyidik juga menggeledah rumah Alan Moran Saperino di Sukowarjo, Jawa Tengah. Diketahui, Alan merupakan mantan Direktur Keuangan PT Sritex.&nbsp;Dari penggeledahan tersebut, penyidik Direktorat Jampidsus menyita barang bukti berupa dokumen dan dua handphone.&nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Kemudian, menggeledah tiga lokasi unit usaha lainnya yaitu ada PT Sari Warna Asli Textile Industry di Karanganyar, PT Multi Internasional Logistic di Surakarta dan PT Senang Kharisma Textile di Karanganyar.&nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Penyidik melakukan penyitaan terhadap dokumen dan barang bukti elektronik berupa flashdisk. Selanjutnya terhadap barang bukti itu akan diminta persediaan penyitaan ke pengadilan negeri setempat. &nbsp; Terbaru, Kejagung menyita sebanyak 72 mobil dari Gedung Sritex 2 Sawah di Banmati, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Selasa 8 Juli 2025 malam.&nbsp;Mobil-mobil itu terdiri dari berbagai merek seperti Isuzu, Subaru, Toyota Alphard, Lexus hingga Mercedes-Benz.&nbsp;

Iwan Kurniawan Kembali Datangi Kejagung Diperiksa Soal Dugaan Korupsi di PT Sritex

Berita Terkait

Berita Rekomendasi