JAKARTA, REQNews - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (<a href="https://www.reqnews.com/read/news/88426/siapsiap-kpk-mulai-selidiki-dugaan-korupsi-terkait-google-cloud-di-kemendikbudristek">KPK</a>) menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Direktur PT Inovasi Vahana Indonesia, Yohanes Priyo Iriantono (YPI), dan mantan Direktur Pemasaran dan Korporasi PT Asuransi Jasindo tahun 2013–2018, Untung Hadi Santosa (UHS).Keduanya merupakann tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi (TPK) pembayaran fiktif asuransi perkapalan di <a href="https://www.reqnews.com/read/news/72740/kpk-usut-dugaan-korupsi-pt-pelni-terkait-pembayaran-komisi-untuk-asuransi">PT Pelni </a>(Persero) untuk tahun anggaran 2015–2020."Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK atas nama sebagai berikut, YPI (Mantan Direktur PT Inovasi Vahana Indonesia) dan UHS (Direktur Pemasaran dan Korporasi PT Asuransi Jasindo tahun 2013 s.d. 2018)," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, melalui keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, Jumat 18 Juli 2025.Keduanya diperiksa dalam kapasitas sebagai pihak terkait atau tersangka."Hari ini Jumat (18/7), KPK menjadwalkan pemeriksaan terkait dugaan TPK pembayaran fiktif <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84509/seratus-tahun-lebih-berdiri-izin-usaha-asuransi-jiwasraya-dicabut-ojk">asuransi </a>perkapalan pada PT Pelni Persero tahun anggaran 2015–2020," ucap Budi.Sebelumnya, KPK telah mengumumkan dimulainya penyidikan kasus dugaan korupsi di PT Pelni (Persero) untuk tahun anggaran 2015–2020 pada 9 Januari 2024.Penyidikan ini menggunakan pasal terkait kerugian keuangan negara dengan modus pembayaran fiktif.Kasus ini diperkirakan menimbulkan kerugian negara sebesar Rp9 miliar.

KPK Periksa Tersangka Kasus Pembayaran Fiktif Asuransi Kapal PT Pelni

Berita Terkait

Berita Rekomendasi