BANJAR, REQNews - Seorang ibu muda berinisial FT (28) tega membunuh suaminya DI. <a href="https://www.reqnews.com/read/news/88241/6-paspampres-diberhentikan-gegara-kasus-percobaan-pembunuhan-donald-trump">Pembunuhan </a>itu dilakukan secara sadis, karena jasad DI ditemukan tanpa kepala dan lengan terputus.FT sendiri adalah janda dua anak yang baru menikah dengan DI sekitar satu bulan sebelum kejadian.Warga sekitar belum mengenal DI secara dekat, dan hubungan rumah tangga mereka diketahui tidak harmonis sejak awal.Penemuan mayat korban <a href="https://www.reqnews.com/read/news/88484/pria-korban-mutilasi-di-banjar-dekat-pendulangan-emas-ternyata-dibunuh-istri">mutilasi </a>itu menggemparkan warga Desa Paramasan, Kabupaten Banjar, <a href="https://www.reqnews.com/read/news/81524/terus-dilacak-kpk-belum-temukan-lokasi-gubernur-kalimantan-selatan-yang-kabur">Kalimantan Selatan.</a>Mayat korban mutilasi tersebut ditemukan di kawasan hutan Dusun Oman, tepatnya dekat lokasi pendulangan emas.Potongan kepala ditemukan sekitar tujuh meter dari tubuh korban.Salah satu pemicu utama pembunuhan adalah dugaan bahwa DI membuang anak FT ke sungai. Anak tersebut adalah buah hati FT dari pernikahan sebelumnya. Beruntung, anak itu berhasil diselamatkan.Namun tindakan DI memicu kemarahan dan rasa sakit hati yang mendalam bagi FT.Kapolres Banjar AKBP Fadli mengatakan, identitas korban berinisial DI ditemukan tewas mengenaskan dalam kondisi termutilasi.AKBP Fadli mengungkapkan korban dihabisi istrinya berinisial FT dan iparnya PP.Kejadian bermula saat suami istri tersebut terlibat cekcok di tengah hutan lalu korban dihabisi istrinya dan iparnya.“Motifnya karena cemburu, terjadi pertengkaran hingga berujung pembunuhan,” ujar AKBP Fadli, Senin 21 Juli 2025.Saat cekcok terjadi, anak kandung sang istri menangis.Tangisan itu mengganggu sang suami, lalu suami pun melempar anak tirinya itu ke sungai.Dalam pertengkaran itu, korban sempat memukul istrinya FT. Pelaku marah kemudian membalas dengan membacok korban menggunakan parang yang dibawanya.Kejadian itu disaksikan oleh PP (34), kakak kandung pelaku. Tak terima adiknya menerima KDRT, PP mendekat dan ikut mengayunkan senjata tajamnya ke DI. Keduanya menganiaya korban hingga tewas dalam keadaan kepala dan tangan putus.Pelaku F memotong lengan suaminya, sedangkan PP memenggal leher korban.Kedua pelaku mengaku takut korban hidup kembali sehingga memilih untuk memastikan kematian secara brutal.Polisi telah menetapkan FT dan PP sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan Pasal 338 subsider Pasal 170 Ayat (2) ke-3e KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Suami di Banjar yang Tewas Dimutilasi Istri Ternyata Baru Sebulan Menikah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi