BEKASI, REQnews - Seorang pria berinisial SM, Kepala SD (kepsek) Negeri di Jaticempaka, Pondok Gede, Bekasi, dicopot dari jabatannya usai dilaporkan <a href="https://www.reqnews.com/read/profil/84305/heboh-diduga-lakukan-pungli-hingga-kuasai-uang-samsat-ini-profil-kapolres-bireuen-akbp-jatmiko">memungut uang</a> capek sebesar Rp15 ribu per siswa untuk tanda tangan ijazah.&nbsp;Laporan dari sejumlah orang tua ke Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto membuat pencopotan terhadap kepsek tersebut langsung dilakukan pada Senin 21 Juli 2025.&nbsp;“Kepala sekolahnya sudah kami nonjob-kan, udah tidak memegang jabatan. Lalu dia sekarang masih sebagai guru,” kata Tri Adhianto, Selasa 22 Juli 2025.&nbsp;Sementara itu, wali murid bernama Shinta menegaskan bahwa selain adanya dugaan pungli, kepala sekolah juga diduga menyelewengkan dana BOS.&nbsp;“Niat kami menemui Wali Kota Bekasi untuk menyerahkan laporan bukti. Antara lain terkait penyelewengan yang diduga dilakukan kepala sekolah seperti pungli, penyelewengan dana BOS, penistaan agama, sampai intimidasi,” kata Shinta.Warganet yang geram pun berkomentar di media sosial salah satunya Instagram dengan akun @fakta.indo pada Kamis 24 Juli 2025.&nbsp;“KORUPSI ITU ADA DI SEMUA SEKTOR..HANYA SAJA TDK ADA YG MELAPORKAN ATAU BELUM KETAHUAN,” kata warganet.&nbsp;“Kalau capek nggak usah jadi Kepsek lah kocak,” kata warganet.

Bikin Elus Dada! Kepsek di Bekasi Dicopot Gegara Tarik Uang Lelah Rp15 Ribu per Siswa untuk Tanda Tangan Ijazah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi