JAKARTA, REQNews &nbsp;- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) <a href="https://www.reqnews.com/read/news/86447/hasan-nasbi-tak-jadi-mundur-dari-kepala-komunikasi-kepresidenan-ini-alasannya">Hasan Nasbi </a>buka suara soal isu transfer data pribadi warga Indonesia ke Amerika Serikat (AS).Diketahui &nbsp;transfer <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/88561/nahloh-amerika-serikat-bakal-kelola-data-pribadi-wni-sebagai-bagian-dari-kesepakatan-dagang">data pribadi</a> ini merupakan salah satu hasil kesepakatan penurunan tarif impor 19 persen.Hasan Nasbi menjelaskan pertukaran data tersebut hanya yang sesuai dengan <a href="https://www.reqnews.com/read/leisure/84493/spun-pelopor-layanan-visa-online-di-indonesia-bantu-ekosistem-industri-travel-ri-dalam-perlindungan-data-pribadi">UU Perlindungan Data Pribadi.</a>Menurut dia, pertukaran data ini bertujuan untuk komersial. Hasan mencontohkan jual beli barang berbahaya seperti bom yang membutuhkan keterbukaan data pembeli dan pejual."Itu butuh keterbukaan data, siapa pembeli siapa penjual," tutur Hasan, Rabu 23 Juli 2025.Hasan Nasbi mengatakan bukan untuk data kita dikelola oleh orang lain dan bukan juga kita kelola data orang lain.Hasan menyampaikan pertukaran tersebut dilakukan kepada negara yang sudah diakui mampu melindungi dan menjamin keamanan data pribadi."Jadi kita hanya bertukar data berdasarkan UU Perlindungan Data Pribadi kepada negara yang diakui bisa melindungi dan menjamin menjaga data pribadi," kata Hasan.Menurut dia, bertukar data juga dilakukan oleh berbagai negara."Itu juga dilakukan dengan berbagai negara, dengan Uni Eropa dan segala macam," ujarnya.Dia memastikan pemerintah akan tetap melindungi data pribadi masyarakat. Hasan menuturkan pengelolaan data pribadi masyarakat juga akan dikelola oleh masing-masing negara."Kita sudah ada perlindungan data pribadi, dan perlindungan data pribadi ini dipegang oleh pemerintahan kita. Soal pengelolaan data, kita lakukan masing-masing. Saya sudah koordinasi sama Pak Menko (Airlangga) yang jadi leader dari negosiasi ini," jelasnya.Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid akan segera berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait kesepakatan transfer data pribadi ke AS. Dia menunggu penjelasan dari Airlangga terkait kesepakatan tersebut."Besok (Kamis) kami akan ke Menko Perekonomian dan besok kami akan koordinasi seperti apa penjelasannya dan nanti mungkin akan ada pernyataan dari Menko Perekonomian atau dari kami. Untuk saat ini, kami harus menunggu sampai ada koordinsasi dengan Menko Perekonomian," pungkas Meutya.&nbsp;

Heboh Transfer Data Pribadi Warga RI ke AS, Istana Sebut Bertujuan Komersial, Begini Penjelasannya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi