JAKARTA, REQNews&nbsp; - <a href="https://www.reqnews.com/read/news/88633/update-kasus-csr-bi-kpk-usut-aliran-dana-ke-yayasan-milik-pejabat-negara">Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) </a>memanggil lima saksi untuk mengusut kasus dugaan korupsi pengadaan fiktif di Divisi Engineering, Procurement, and Construction (EPC) PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP.Pemeriksaan kelimanya dilakukan di Gedung Merah Putih, Jakarta Selatan."Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulis, Senin 28 Juli 2025.Lima saksi dimaksud adalah:<ol><li>Irine Yulianingsih, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Cisem</li><li>&nbsp;Zainal Abidin, PPK Proyek Cisem</li><li>Ifan Kustiawan, Staf Finance Proyek Cisem</li><li>Dwi Oki Sumanto, Staf Akunting Proyek Cisem</li><li>Rizky Meidiansyah Manager, Head of Human Capital and General Affair Divisi EPC PT PP.</li></ol>Dalam kasus yang berfokus pada proyek-proyek di Divisi EPC PT PP periode 2022–2023 ini KPK mensinyalir telah menimbulkan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/64298/bpkp-laporkan-kerugian-keuangan-negara-akibat-dugaan-korupsi-bts-kominfo-senilai-rp832-triliun">kerugian keuangan negara </a>sebesar Rp80 miliar.KPK pun telah menetapkan tersangka dalam kasus yang naik penyidikan sejak 9 Desember 2024 tersebut.Namun, komisi antikorupsi masih menyembunyikan identitas tersangka.Dua orang sudah masuk daftar cegah. Mereka berinisial DM dan HNN.Dalam proses penyidikan, KPK sejauh ini telah menyita sejumlah alat bukti, seperti uang dalam bentuk <a href="https://www.reqnews.com/read/news/84249/kpk-sita-deposito-senilai-rp64-miliar-saat-geledah-kantor-asuransi-jasa-raharja-putera">deposito </a>senilai Rp22 miliar, duit dalam brankas senilai Rp40 miliar, dan valuta asing senilai 3,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).

KPK Obak-obok Kasus Korupsi Pengadaan Fiktif di PT PP, Periksa 5 Orang Hari Ini

Berita Terkait

Berita Rekomendasi