JAKARTA, REQNews - <a href="https://www.reqnews.com/read/news/88757/kpk-obokobok-kasus-investasi-modal-ppt-energy-trading-beberapa-orang-ditetapkan-tersangka-hingga-pencekalan-keluar-negeri">Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK</a>) memanggil empat orang untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK) investasi fiktif senilai Rp1 triliun oleh PT Taspen, dengan tersangka korporasi PT Insight Investments Management (IIM), pada hari ini, Kamis 31 Juli 2025.Salah satu saksi yang dipanggil adalah Presiden Komisaris PT Sinarmas <a href="https://www.reqnews.com/read/news/85084/eks-dirut-trimegah-sekuritas-dan-4-lainnya-diperiksa-jadi-saksi-dugaan-korupsi-jiwasraya">Sekuritas</a>, Ferita (FRT).“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK atas nama sebagai berikut, FRT Presiden Komisaris PT Sinarmas Sekuritas,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis 31 Juli 2024.Selain Ferita, tiga saksi lainnya yang turut diperiksa penyidik adalah Nelwin Aldriansyah (Karyawan BUMN/Direktur Keuangan Pertamina Power Indonesia), Abdul Rahman Lubis (Karyawan Swasta/Head Settlement PT KB Valbury Sekuritas), dan Edy Soetrisno (Direktur Utama PT Pacific Sekuritas Indonesia). Materi pokok pemeriksaan akan disampaikan Budi setelah proses pemeriksaan selesai."Hari ini, Kamis (31/7), KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap saksi dugaan TPK terkait kegiatan Investasi PT Taspen (Persero), untuk tersangka korporasi (PT IIM)," ucap Budi.Sebelumnya, KPK telah memeriksa sejumlah petinggi PT Sinarmas Sekuritas dalam pekan ini. Pemeriksaan dimulai dengan Direktur Keuangan dan Akuntansi PT Sinarmas Sekuritas, Julius Sanjaya (JS), pada Selasa 29 Juli 2025.lalu disusul oleh mantan petinggi perusahaan yakni Mantan Associate Director, Harta Setiawan (HS), serta Mantan Direktur Equity/Brokerage, Fendy Sutanto (FS), pada Rabu 30 Juli 2025.Dalam perkara ini, KPK telah memproses dua terdakwa, yaitu mantan Direktur Utama PT Taspen, <a href="https://www.reqnews.com/read/news/87580/majelis-hakim-tolak-eksepsi--eks-dirut-pt-taspen-antonius-kosasih">Antonius Nicholas Stephanus Kosasih</a>, dan mantan Direktur Utama PT IIM, Ekiawan Heri Primaryanto.Jaksa memperkirakan Kosasih memperkaya diri hingga Rp34,3 miliar. Sementara itu, Ekiawan Heri Primaryanto disebut menerima USD 242.390 atau sekitar Rp3,9 miliar. Mantan Direktur Keuangan PT Taspen, Patar Sitanggang, juga disebut menerima Rp200 juta, meskipun hingga kini masih berstatus sebagai saksi.

KPK Periksa Presdir Sinarmas Sekuritas terkait Korupsi PT Taspen

Berita Terkait

Berita Rekomendasi