JAKARTA, REQnews - Penyidik Direktorat Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa 14 orang saksi terkait dugaan korupsi di PT Sritex pada Kamis 31 Juli 2025. Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna mengatakan bahwa pemeriksaan dilakukan terkait dugaan tindak pidana korupsi dalam pemberian kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB) dan Banten, PT Bank DKI dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Jateng) kepada PT Sri Rejeki Isman, Tbk (PT Sritex) dan entitas anak usaha.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; "SR selaku Pimpinan Divisi Korporasi dan Perkreditan PT Bank DKI, ASR selaku Relationship Manager PT Bank DKI, AS selaku Managing Director PT Sritex, RNL selaku GM Marketing dan Bisnis Development PT Permata Lintas Abadi (Mantan Pemimpin Grup Korporasi 1 Bank BJB tahun 2020)," kata Anang dalam keterangannya pada Jumat 1 Agustus 2025.&nbsp; Kemudian, ada OS selaku Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng tahun 2018-2021, MAN selaku Tim Pengembangan Bisnis Kredit Komersial Bank Jateng, VCDRS selaku Wakadiv Bisnis Korporasi &amp; Komersial Bank Jateng, PBS selaku Direktur Bisnis Komersial BPD Jateng.&nbsp; Selanjutnya, MG selaku Corporate Business Advisor BPD Jateng, SS selaku Pj. Kepala Departemen Analisa Risiko Bisnis LPEI tahun 2015, HG selaku Kredit/Pembiayaan Menengah dan Treasure PT Bank DKI tahun 2020, AR selaku Mantan Pimpinan Divisi Menengah II/VP/Bisnis Komersial II Bank DKI tahun 2020.&nbsp; "FXPM selaku Mantan Pimpinan Grup Kredit Menengah Pembangunan Daerah DKI Jakarta dan JR selaku Kepala Bagian Aksetasi dan Fakulatif Asuransi Kredit Non Konsumtif PT ASKRIDA," katanya.&nbsp; Anang mengatakan bahwa para saksi tersebut diperiksa terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi atas nama Tersangka ISL (Iwan Setiawan Lukminto) dkk.&nbsp; &nbsp;&nbsp; "Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud," ujarnya.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Dalam kasus ini, penyidik Direktorat Jampidsus Kejagung telah menetapkan 11 orang tersangka. Para tersangka diduga telah memberikan kredit secara melawan hukum kepada PT Sritex.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; Mereka diduga tidak melakukan analisa yang memadai dan tidak menaati prosedur serta persyaratan yang telah ditetapkan.&nbsp;&nbsp; Perbuatan para tersangka disebut telah menimbulkan kerugian negara hingga Rp 1,08 triliun yang berasal dari kredit yang diberikan bank kepada PT Sritex.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Berikut daftar 11 tersangka:&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp; 1. Direktur Utama PT Sritex Tahun 2005-2022 Iwan Setiawan Lukminto (ISL).&nbsp; &nbsp;&nbsp; 2. Pemimpin Divisi Korporasi dan Komersial PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) Tahun 2020, Dicky Syahbandinata (DS).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 3. Direktur Utama PT Bank DKI Tahun 2020, Zainuddin Mappa (ZM).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 4. Mantan Direktur Keuangan PT Sritex periode 2006-2023, Allan Moran Severino (AMS).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 5. Mantan Direktur Kredit UMKM merangkap Direktur Keuangan Bank DKI Jakarta 2019-2022, Babay Farid Wazadi (BFW).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 6. Mantan Direktur Teknologi Operasional Bank DKI Jakarta 2015-2021, Pramono Sigit (PS).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 7. Mantan Direktur Utama Bank BJB 2019-Maret 2025, Yuddy Renald (YR).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 8. Mantan Senior Executive Vice President Bisnis Bank BJB 2019-2023, Benny Riswandi (BR).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 9. Mantan Direktur Utama Bank Jateng 2014-2023, Supriyatno (SP).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 10. Mantan Direktur Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng 2017-2020, Pujiono (PJ).&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; 11. Mantan Kepala Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng 2018-2020, SD.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; Atas perbuatannya itu tersangka dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang RI No 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang RI No 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi junto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Kejagung Periksa 14 Saksi Terkait Dugaan Korupsi di PT Sritex

Berita Terkait

Berita Rekomendasi